Masih Langka! Minyak Goreng Malah Dijual ke Luar Negeri

MENINJAU: TIM Satgas Pangan saat meninjau gudang produsen minyak goreng kemasan di Deli Serdang. JABAR EKSPRES
MENINJAU: TIM Satgas Pangan saat meninjau gudang produsen minyak goreng kemasan di Deli Serdang. JABAR EKSPRES
0 Komentar

JAKARTAMinyak goreng sampai sekarang masih langka. Sialnya, hal tersebut justru dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab untuk meraup keuntungan. Baru-baru ini Mendag Muhammad Lutfi mengatakan terjadi kebocoran minyak goreng murah hasil domestic market obligation atau DMO di tingkat distributor yang menyebabkan harga tertahan tinggi hingga minggu ini.

Ia temukan bahwa itu disebabkan karena minyak goreng harga murah itu sebagian disalurkan ke industri dan diselundupkan ke luar negeri mengikuti harga internasional yang relatif tinggi ketimbang harga jual domestik.

Ia juga mengungkapkan bahwa kebocoran distribusi itu juga terjadi pada alur distribusi di tingkat D1 dan D2.
Ia beranggapan bahwa masih ada sejumlah “pemain” di dalam negeri yang menahan pasokan sembari menunggu pemerintah bakal mencabut kebijakan harga eceran tertinggi atau HET mengenai kebutuhan primer DMO tersebut.

Baca Juga:Harga Pertalite Dipastikan Tidak NaikMenurut Airlangga Hartarto Industri Jasa Keuangan Dorong Pemulihan Ekonomi

“Sebenarnya ada yang menimbun di D1 dan D2 dijual di industri dan menyelundupkan ke luar negeri karena mereka beli murah, ada spekulasi bahwa HET ini akan dicabut saya tegaskan tidak ada rencana atau pemikiran untuk mencabut HET ini,” ungkapnya saat menggelar operasi pasokan minyak goreng curah di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (9/3).

Sejak implementasi 14 Februari 2022, minyak goreng murah hasil kebijakan DMO sudah mencapai 415 juta liter. Dengan kata lain, ketersediaan minyak goreng murah itu dapat memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 1,5 bulan ke depan.

“Jika minyak DMO ini dijual ke industri dengan harga internasional, ini tindakan melawan hukum yang akan kita berantas, per kemarin itu sudah ada 415 juta liter minyak goreng DMO hanya 20 hari, barangnya ini melimpah sebenarnya,” ungkapnya.

Harga minyak goreng curah masih melambung tinggi berkisar Rp.16.000 per liter berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar & Kebutuhan Pokok Kemendag, Senin (07/03/2022). Di sisi lain, harga kemasannya yang sederhana mengalami kenaikan sebesar 0,61% dari posisi Rp16.500 menjadi Rp16.600, Jumat (04/03/2022).

Sebelumnya, Sekjen Ikappi Reynaldi Sarijowan mengungkapkan bahwa harga minyak goreng curah berada di angka tinggi rata-rata nasional sebesar Rp17.000 per liter. Selisihnya cukup lebar dari ketetapan HET Kemendag yang sebesar 11.500 per liter.

0 Komentar