Tradisi Obrog Masih Melekat di Masyarakat Hingga Saat Ini

Tradisi Obrog Masih Melekat di Masyarakat Hingga Saat Ini
YUGO EROSPRI/PASUNDAN EKSPRES UNIK: Tradisi obrog dilakukan untuk membangun orang tidur agar melakukan sahur. Tradisi ini masih melekat di masyarakat hingga saat ini.
0 Komentar

Cara Unik Bangunkan Orang Agar Melakukan Sahur

Umat muslim saat ini tengah menjalankan ibadah puasa. Ibadah yang merupakan salah satu kewajiban umat muslim. Di bulan puasa ini, ada tradisi yang masih melekat di masyarakat yakni tradisi obrog.

YUGO EROSPRI, Subang

Tradisi obrog merupakan tradisi untuk membangunkan warga agar bangun dari tidur untuk melaksanakan sahur. Cara untuk membangunkan orang tidur yakni dengan memukul berbagai peralatan seperti kentongan, bedug, botol, besi dan lainnya.

Tradisi obrog ini sering kali dijumpai di berbagai daerah seperti Cirebon, Indramayu termasuk di Subang.

Baca Juga:Wisata Resto & Cafe Suguhkan Pesona Budaya SundaNasabah Tabungan BNI Prakerja di Purwakarta Dapat 1 Unit Sepeda Motor

Hingga kini tradisi tersebut tetap lestari. Dilakukan oleh para remaja termasuk anak-anak. Sebagai media hiburan juga bagi mereka saat bulan puasa.

Warga Pagaden Dimas (23) mengaku, tradisi obrog tetap masih dilakukan di tempat tinggalnya. Membangunkan orang untuk sahur seperti sudah menjadi keharusan. Harapannya mendapat nilai ibadah.

“Dengan melakukan obrog akan mendapatkan pahala saya kira karena mengajak orang untuk sahur. Di tempat saya tradisi obrog dilakukan dari tahun ke tahun,” ungkapnya kepada Pasundan Ekspres.

Dimas mengatakan, bedug disimpan di atas gerobak kayu. Bedug itu dipukul ramai-ramai. Obrog ini dilakukan mengelilingi perkampungan.

“Selain ada pemberitahuan saur di masjid, kita lakukan aksi obrog juga,” ujarnya.

Dimas menyebut, suara-suara dari kegiatan obrog tersebut tidak menganggu warga. Justru orang merasa terbantu dengan dibangunkan melalui tradisi obrog itu.

*Warga jadi tahu waktu untuk melakukan sahur. Jadi kami harap tradisi obrog ini jangan dihalangi,” katanya.

Baca Juga:Ngeri!! Lebaran Masih Jauh Harga Daging di Subang Sudah Tembus Rp150.000Dilakukan Setelah Salat Tarawih, Dinkes Subang Vaksinasi Covid-19 Door To Door Ke Masjid

Warga Kecamatan Subang, Mulyanto (40) mengatakan, tradisi obrog sudah sangat melekat di Kabupaten Subang, khususnya di wilayah utara. Tradisi obrog sering disebut untuk membangunkan warga yang terlelap saat sahur ala Pantura- Cirebon.

“Jadi yang seperti ini jangan dilarang, karena ini sudah menjadi tradisi,” ungkapnya.(ygo/ysp)

0 Komentar