Hati-hati, Ini Akibatnya Jika Anak Terlalu Lama Menonton Televisi

Hati-hati, Ini Akibatnya Jika Anak Terlalu Lama Menonton Televisi
Hati-hati, Ini Akibatnya Jika Anak Terlalu Lama Menonton Televisi. Ilustrasi Foto : pixabay
0 Komentar

Health – Kerap menonton TV di masa kanak-kanak dan remaja, ternyata memberikan dampak buruk tersendiri terhadap pertumbuhan tubuh mereka.

Akibat buruk yang dimaksud dari gaya hidup sedentari (malas gerak) di sini menurut sebuah studi, adalah rendahnya massa pertumbuhan tulang ketika anak, ketika mereka memasuki usia 20.

Kemudian menurut hasil studi yang diterbitkan pada Journal of Bone and Mineral Research.

Baca Juga:Ibu Mengandung Kekurangan Vitamin B12, Akibatnya Sampai ke Calon BayiPolri Sediakan 2.702 Posko dan Siapkan 144.392 Personel, Tertibkan Mudik Lebaran

Hati-hati, Ini Akibatnya Jika Anak Terlalu Lama Menonton Televisi

Studi ini sendiri menggabungkan data 1181 partisipan berusia mulai dari 5, 8, 10. 14. 17 hingga 20 tahun.

Para ahli mempelajari kebiasaan anak dan remaja, dalam menonton acara TV lebih dari 14 jam setiap minggunya.

Kemudian, ditemukan bahwa mereka dengan ciri-ciri di atas, memiliki kandungan mineral yang sedikit pada komposisi tulangnya, jika dibanding mereka yang jarang menonton TV.

“Menghindarkan anak-anak dari kebiasaan malas bergerak (melakukan aktifitas fisik), dapat memberikan manfaat terhadap pertumbuhan tulang pada anak,” menurut kesimpulan studi itu, via Medical News Today.

Menurut ahli, pencapaian pertumbuhan yang sesuai dari massa tulang adalah hal yang penting dalam melawan osteoporosis di kemudian hari.

Tujuan dari studi itu adalah untuk menghimbau betapa penting peran orang tua, dalam membatasi kebiasaan menonton anak-anak.

Dengan membatasi jam menonton mereka, agar tetap dalam durasi yang wajar dan sehat, kekhawatiran di atas dapat dicegah di kemudian hari nanti.

Baca Juga:Presiden Minta Buka Jalur Penerbangan Jakarta-Sumenep, Dijamin PenuhSimak, Hubungan antara Migrain dan Perceraian

Kemudian tidak lupa untuk mengajak buah hati mereka, untuk sibuk dengan melakukan aktifitas yang melibatkan kegiatan fisik.

Malas Gerak dan Diabetes

Ini penyebab bagi kamu untuk tidak lagi bermalas-malasan di rumah.

Kebiasaan melakukan sedikit aktifitas atau gaya hidup sedentari telah dihubungkan dengan resiko pradiabetes, bahkan bagi mereka dengan berat badan ideal.

Menurut para peneliti dari University of Florida, temuan mereka ini dapat menjelaskan mengapa sepertiga dari warga Amerika Serikat dengan postur tubuh langsing dapat menjadi pradiabetes.

Pradiabetes adalah keadaan di mana naiknya kadar gula darah namun belum sampai diabetes penuh.

Ditemukan bahwa mereka dengan gaya hidup jauh dari kata aktif mengalami kenaikan tingkat gula darah hingga 5,7 atau lebih, cukup untuk masuk dalam kategori pradiabetes menurut American Diabetes Association.

0 Komentar