HEADLINE-Tepat hari ini 1 Mei, Hari Buruh Internasional diperingati di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Tidak hanya diluar negeri, peringatan Hari Buruh Indonesia selalu idenyik dengan aksi atau demi turun ke jalan menyuarakan tuntunan atau pendapatnya.
Peringatan Hari Buruh tahun ini juga membuat media sosial Twitter diramaikan oleh tanda pagar (tagar) #HariBuruh.
Baca Juga:Resep Gulai Ayam Khas Padang, Sajian Nusantara untuk Lebaran10 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri Penuh Makna dan Doa
Bicara soal Hari Buruh di Indonesia tak bisa dilepaskan dari sosok Marsinah.
Marsinah hilang lantaran diculik oleh sekelompok orang, hingga kemudian mayatnya ditemukan di hutan Dusun Jegong, Desa Wilangan, Nganjuk, Jawa Timur pada 8 Mei 1993.
Wanita kelahiran Nganjuk 10 April 1969 itu adalah buruh PT Catur Putra Surya (CPS). Ia aktif unjuk rasa buruh, salah satunya terlibat dalam upaya mogok kerja untuk memproses upah buruh.
Aksi-aksi yang dilancarkan Marsinah bersama kawan-kawannya di antaranya mogok kerja yang dilakukan pada 3-4 Mei 1993 dengan mengajukan kenaikan uoah dan 11 tuntutan lainnya.
Ada 150 dari 200 buruh perusahaan itu yang mogok kerja. Aksi buruh ini kemudian membuat koramil ikut turun tangan.
Pada 5 Mei 1993, Marsinah masih aktif menggelar aksi bersama rekan-rekannya. Ia termasuk dari 15 orang karyawan berunding dengan perusahaan. Kesepakatan bahkan telah terjadi antara perusahaan dan Buruh.
Dalam hal ini, Marsinah adalah orang terdepan yang berani bersuara dan bertindak. Ia juga mendapat kepercayaan menjadu juru runding.
Baca Juga:Mengapa Hari Raya Idul Fitri Identik dengan Baju Baru? Ini AlasannyaSidang Isbat Hari Raya Idul Fitri 2022, Ini Info Lengkapnya
Kala itu, Marsinah mengetahui ke-13 temanya di PHK karena dianggap bermasalah dengan perusahaan.
Mereka dianggap sebagai dalang di balik unjuk rasa dan aksi mogok kerja di PT CPS. Mendengar hal tersebut, Marsinah tak tinggal diam. Ia lantas menemui kawan-kawannya untuk memastikan kabara yang beredar dan berunding untuk melakukan aksi keesokan harinya.
Namun naas, rencana aksinya tercium oleh pihak perusahaan yang memang tengah mengitainya.
Pada Rabu, 5 Mei 1993 sekitar 10 malam, terakhir kalinya Marsinah masih terlihat hidup, selang tiga hari ia dikabarkan menghilang dan ditemukan dalam kedaan tak bernyawa.
Dikabarkan Marsinah diperkosa dan dianiyaya sebelum dibunuh, ini terungkap dari hasil autopsi yang membuktikan terdapat luka robek oada bagian perut, memar pada bagian kantung kemih, dan tulang punggung bagian depan tubuh Marsinah hancur.