SUBANG-Lokakarya 7 dan Festival Panen Hasil Belajar Program Guru Penggerak Angkatan ke 3 Kabupaten Subang digelar di Sari Ater. Dilaksanakan selama dua hari, Jumat (13/5) dan Sabtu (14/5).
Kegiatan tersebut diikuti oleh 113 Calon Guru Penggerak (CGP). Lokakarya 7 dan Festival Panen Hasil Belajar merupakan rangkaian yang harus ditempuh untuk menjadi Guru Penggerak.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Subang, Tatang Komara mengatakan, Program Guru Penggerak merupakan implementasi dari program Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Mendikbud Nadiem Makarim.
Baca Juga:Inilah Daftar Kepala Sekolah, Guru dan Siswa Penerima Penghargaan dalam Hardiknas 2022 di SubangDisebut Kurikulum Terbaik, Gaungkan Merdeka Belajar Saat Peringatan Hardiknas Tingkat Kabupaten Subang
Tatang mengatakan, untuk menuju Lokakarya 7 dan Festival Panen Hasil Belajar Program Guru Penggerak, peserta telah berproses selama delapan bulan lamanya.
“Pada Lokakarya 7 ini kita akan melihat panen hasil belajar. Ini merupakan buah dari kreativitas guru,” ujarnya.
Tatang mengatakan, akan terus mengikuti perkembangan program guru penggerak ini hingga sampai ke Lokakarya 9.
Dengan adanya Program Guru Penggerak ini, Tatang yakin akan ada perubahan pendidikan di Subang menjadi lebih baik.
“Tentu akhirnya adalah mewujudkan Profil Pelajar Pancasila,” ungkapnya.
Agus Mulyadi dari P4TK TK dan PLB Kemendikbudristek menyampaikan, Program Guru Penggerak merupakan bekal bagi guru penggerak untuk menjadi kepala sekolah dan pengawas.
“Program Guru Penggerak ini untuk menuju mutu pendidikan yang lebih baik,” jelasnya.
Dia menyampaikan, dalam Program Guru Penggerak dibahas mengenai filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara. Hal fundamental ini perlu dipahami oleh guru pengggerak.
Baca Juga:Peringatan Hardiknas Tingkat Kabupaten Subang, Tatang: Saat Ini Kebangkitan Pendidikan Setelah Terganggu Covid-19Sering Mendengar Bisikan Agar Pergi ke Petilasan, Kakek 62 Tahun yang Tersesat di Hutan Desa Cibeusi Akhirnya Ditemukan
Sementara itu, Bupati Subang, H Ruhimat menyebut, guru penggerak merupakan role model untuk melakukan transformasi pendidikan di Subang.
Ruhimat yakin dengan adanya Program Guru Penggerak akan meningkatkan kualitas pendidikan di Subang.
Salah satu Calon Guru Penggerak, Kusyanto dari SMPN 2 Pagaden mengatakan, guru penggerak merupakan agen transformasi pendidikan.
Guru penggerak harus mampu mewujudkan suasana pendidikan dengan konsep Merdeka Belajar. Menurut Kusyanto, pembelajaran harus berpihak pada murid.
“Artinya guru harus mampu membaca karakteristik minat dan bakat murid. Memberikan ruang agar murid kreatif, sehingga dapat mewujudkan Profil Pelajar Pancasila,” katanya.(ysp)