Hati-hati 9 Bahaya Headset untuk Kesehatan Telinga dan Tips Mengatasinya

Hati-hati 9 Bahaya Headset untuk Kesehatan Telinga dan Tips Mengatasinya
Foto oleh Marcelo Chagas/Pexels
0 Komentar

HEALTH-Saking asyiknya mendengarkan musik, Anda kerap lupa mengenai bahaya menggunakan headset. Anda mungkin sudah yakin bahwa headset yang Anda gunakan benar-benar sehat dan aman bagi telinga.

Sayangnya, sebaik, sebagus, dan seaman apapun kualitas yang dijamin produsen headset yang Anda beli, sampai saat ini belum ada satu pun headset yang bisa menjamin Anda bebas dari penyakit telinga.

Sudah tahukah Anda apa saja bahaya headset untuk kesehatan telinga? Simak penjelasannya berikut ini!

Baca Juga:Calon Haji Asal Cianjur Meninggal Dunia, Diduga karena Alami DehidrasiKasus Covid-19 Kembali Naik, Pemerintah Himbau Masyarakat Segera Vaksin Booster

Bahaya headset untuk kesehatan telinga

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa mendengarkan musik yang terlalu besar akan membuat Anda kehilangan pendengaran.

WHO juga melaporkan bahwa lebih dari 1,1 juta orang berusia 12-35 tahun berisiko kehilangan pendengaran (tuli) karena hal ini.

1. NIHL (noise-induced hearing loss)

Bahaya berupa NIHL (noise-induced hearing loss) atau tuli akibat kebisingan dapat terjadi tidak hanya karena volume suara di headset Anda terlalu keras, tetapi juga seberapa lama atau sering Anda menggunakannya.

Penelitian yang dipublikasikan oleh Noise & Health menemukan bahwa 10% dari 280 remaja yang diteliti memiliki kebiasaan mendengarkan musik melalui headset dalam waktu yang lama, bahkan saat tidur.

Kebiasaan yang dilakukan ini membuat seseorang lebih berisiko terkena NIHL di kemudian hari.

2. Tinnitus

Sel-sel rambut koklea yang rusak dapat menyebabkan suara berdenging, berdengung, atau menderu di telinga maupun kepala Anda. Kondisi ini disebut dengan tinnitus.

Hasil penelitian yang dipublikasikan Noise & Health menunjukkan bahwa remaja yang mendengarkan musik lebih dari 3 jam dengan menggunakan headset lebih sering mengalami tinnitus.

3. Hiperakusis

Baca Juga:Bahaya Tidur Tengkurap, Hindari Posisi yang Satu Ini Mulai SekarangWASPADA! Sering Haus dan Buang Air Kecil Merupakan Gejala Diabetes Insipidus

Situs Columbia Asia Hospital India menyebutkan bahwa 50% orang yang menderita tinnitus cenderung mengembangkan kepekaan tinggi terhadap suara di lingkungan yang normal.
Kondisi ini disebut dengan hiperakusis.

4. Kehilangan pendengaran

Seperti yang telah disebutkan, menggunakan headset untuk mendengarkan musik dengan keras dan dalam waktu yang lama dapat membuat sel-sel rambut lebih sensitif.
Ini dapat menyebabkan gangguan pendengaran sementara atau permanen.

5. Infeksi telinga

Bahaya lain yang dapat ditimbulkan akibat pemakaian headset adalah infeksi telinga. Ini karena headset yang ditempatkan langsung ke dalam liang telinga menghalangi aliran udara.

0 Komentar