Fakta Psikologi: Anak Usia 4-6 Tahun Masih Tantrum merupakan Tanda Pola Asuh yang Tidak Tepat

Fakta Psikologi: Anak Usia 4-6 Tahun Masih Tantrum merupakan Tanda Pola Asuh yang Tidak Tepat
0 Komentar

LIFESTYLE-Sebagian orang tua yang masih memiliki masalah dengan tantrum pada anak, diharapkan agar dapat lebih selektif lagi dalam memilih pola asuh yang tepat. Maka, tantrum pada anak bisa diatasi dengan lebih cepat dan lebih baik lagi.

Ia juga kemudian menjelaskan jika anak berusia di atas 4 tahun masih sering tantrum dan marah-marah dengan tak terkendali, maka dapat dikatakan adanya kesalahan pada pola asuh orang tuanya.

“Biasanya sih karena anak menangis sedikit langsung dituruti permintaannya, ini tanpa disadari bisa bikin tantrum pada anak tidak hilang-hilang,” imbuhnya.

Baca Juga:Tim Futsal Unsub Lolos Sebagai Runner Up Regional 5 Liga Futsal Mahasiswa, Kapten: Mohon DukungannyaArti “Netflix and chill”, Ada Kaitannya dengan Ajakan Berhubungan Intim?

Fenomena sewajarnya pada anak berusia 4-6 tahun menurut Nina sudah bisa lebih mengontrol emosi dirinya, agar tidak terlalu ‘meledak-ledak’. Maka dari itu, ketika emosi anak dirasa masih tak terkendali padahal usia sudah di atas 4 tahun, ini merupakan pekerjaan rumah bagi orang tua untuk mengevaluasi pola asuhnya.

Ciri-ciri Tantrum

Semenrara itu, ciri-ciri anak yang mengalami tantrum antara lain seperti sering menangis dengan keras, memukul dirinya sendiri, guling-guling di lantai hingga memaksa. Hal ini terjadi sebagai bentuk ekspresi untuk menyatakan kekesalannya yang luar biasa.

Para ahli juga mengingatkan kepada orang tua untuk tidak ‘ikut tantrum’ saat anaknya sedang tantrum. Dibanding ikut-ikutan marah dan berteriak-teriak saat anak tantrum, lebih baik kita sebagai orang tua menyingkir sebentar untuk merenungkan sesaat apa penyebab tantrum pada anaknya.(erz)

0 Komentar