Banjir Bandang Terjang Kampung Naga, 25 Kolam Ikan Berisi Rata-rata 1 Kuintal Ludes

Banjir Bandang Terjang Kampung Naga, 25 Kolam Ikan Berisi Rata-rata 1 Kuintal Ludes
Ilustrasi: Kampung Naga/Istimewa
0 Komentar

TASIKMALAYA – Warga Kampung Adat Naga, di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya dikejutkan dengan banjir bandang yang menerjang kampung mereka.

Peristiwa itu terjadi pada Juma’at malam hingga Sabtu dini hari (16/7).

Kepala Desa Neglasari, Sobirin menjelaskan jika banjir bandang kali ini merupakan banjir bandang terbesar, setidaknya dalam 5 dekade terakhir.

“Sekarang terbesar, kerugiannya juga cukup signifikan,” katanya.

Baca Juga:Pengurus DPD PUAN Subang Resmi DilantikKongres Advokat Indonesia Pecat Razman Arif Nasution: Saya Mundur Bukan Dipecat

Banjir terakhir terjadi sekitar 2002 silam, itupun relatif kecil, terjadi akibat luapan Sungai Ciwulan yang berada di samping Kampung Naga, tidak sampai ke perkampungan.

Peristiwa banjir bandang yang melanda Kampung Adat Naga ini setinggi lutut orang dewasa, terjadi tengah malamdi tengah perkampungan.

Kerugian Akibat Banjir
Lanjutkan…

Tak heran jika banjir membuat sedikitnya 25 kolam ikan terendam. Kolam ikan yang rata-rata berisi 1 kuintal ludes. Isi kolam digantikan oleh endapan pasir tebal. Sehingga setelah kehilangan ikan, warga harus mengeruk endapan pasir dan lumpur yang memenuhi kolam.

“Kolam ikan di Kampung Naga itu selalu terisi ikan. Setiap kolam paling tidak terisi 1 kuintal ikan. Karena itu merupakan stok untuk kegiatan Hajat Sasih, sekarang semua ludes,” kata Sobirin.

Selain menghabiskan setidaknya 25 kolam ikan, banjir juga telah menghancurkan belasan hektar sawah milik warga. Sobirin mengatakan sawah yang rusak tidak hanya yang berada di sekitar Kampung Naga saja. Melainkan petakan sawah lain yang berada di sepanjang aliran sungai Ciwulan, yang juga merupakan milik warga Kampung Naga.

“Jadi banjir itu tidak hanya berasal dari luapan sungai, tapi juga berasal dari jebolnya tanggul Dawuan. Jadi air mengalir deras, sawah rusak,” kata Sobirin.

Tanggul Dawuan sendiri merupakan tanggul saluran air yang berada di “tonggoh” atau sebelah atas Kampung Naga. Saluran irigasi ini menjadi sumber air utama bagi pertanian warga Kampung Naga.

Baca Juga:UPDATE Kondisi Banjir Garut: Ketinggian Air Sudah TurunKembali ke Tanah Air, Sejumlah Jamaah Haji Kloter 1 Asal Subang Disambut Bupati

Lebih lanjut Sobirin mengatakan di wilayah Desa Neglasari tercatat ada 3 jembatan yang ambruk akibat tersapu banjir sungai Ciwulan.

“Di sebelah hilir Kampung Naga ada 3 jembatan yang ambruk. Itu adalah jembatan penghubung Desa Neglasari dengan wilayah Kecamatan Cigalontang,” kata Sobirin. (idr)

0 Komentar