Mata Air Terancam Akibat Alih Fungsi Lahan, Masyarakat Turun Tangan Tanam 1000 Pohon di Ciater

Mata Air Terancam Akibat Alih Fungsi Lahan, Masyarakat Turun Tangan Tanam 1000 Pohon di Ciater
0 Komentar

SUBANG-Mata air di Subang selatan mulai terancam akibat alih fungsi lahan. Masyarakat yang tinggal di daerah itu mulai khawatir keberlangsungan mata air bisa sewaktu-waktu hilang.

Kekhawatiran itu bukan hanya diperbincangkan saja, melainkan menjadi aksi nyata dengan menanam 1000 pohon.

Seperti yang dilakukan oleh berbagai kalangan masyarakat Desa Cisaat Kecamatan Ciater. Mereka melakukan aksi selamatkan mata air dengan cara gerakan penanaman 1000 pohon di Sumber Mata Air Cicenang Kecamatan Ciater kemarin (17/7).

Baca Juga:Dukung Peningkatan Potensi UMKM, JNE Ngajak Online dan Kirim Gratis di HUT Purwakarta ke-191Smakot Terima 290 Siswa, Hari Ini Mulai Pengenalan Lingkungan Sekolah

Aksi menanam pohon ini merupakan program Pemdes Cisaat bekerjasama dengan Karang Taruna dan Dinas Lingkungan Hidup Subang. Didukung oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas setempat.

Kepala Desa Cisaat, Suryana mendukung aksi masyarakat yang sadar akan pentingnya menjaga alam.

Ketua Karang Taruna Desa Cisaat Uu Wawan Setiawan mengatakan, aksi menanam pohon ini dilatarbelakangi karena masyarakatnya miris melihat hutan yang sudah mulai hilang rimbanya.

“Sekarang hutan-hutan di kaki gunung habis dialih fungsikan menjadi tempat penanaman rumput untuk pakan hewan ternak,” ungkap Uu.

Menurutnya, hutan adalah sumber resapan air yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.

“Sungguh sangat diayangkan karna hutan ini adalah sumber resapan air yang airnya dipergunakan untuk kehidupan masyarakat Kecamatan Ciater khususya Desa Csaat. Kita buat slogan sekarang hutan ini harus lestari atau kita akan mati,” pungkasnya.(ysp)

 

0 Komentar