Ada yang menarik di Blok Kartadara Kelurahan Cigadung. Kini ada Monumen Pejuang Kemerdekaan Kartadara, yang baru selesai dibangun. Monumen itu untuk mengenang lima pejuang kemerdekaan Indonesia. Lima pejuang itu Karsan, Tasim, Dari, Rasdi dan Awang. Dari kelima pejuang itu, lahir nama Kartadara (singkatan dari lima pejuang) sebagai nama blok di Cigadung.
YUSUP SUPARMAN, Subang
Ada enam pejuang asal Cibarengkok (sekarang jadi Kartadara) Kelurahan Cigadung, Subang ikut berjuang mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. Mereka merupakan pesilat di bawah pimpinan Ama Raden Puradireja yang melakukan pertempuran di Bekasi pada 29 Nopember 1945.
Saat melakukan pertempuran di front terdepan, lima pejuang itu gugur di medan perang di Kranji, Bekasi. Sementara, satu orang bernama Odo selamat dalam pertempuran. Odo meninggal tahun 2001 lalu.
Baca Juga:Setelah 45 Tahun, SMPN 1 Binong Akhirnya Miliki Kantin SehatRatusan Siswa Smakot Antusias Ikuti Polwan Goes To School
Tokoh masyarakat Blok Kartadara H Waryat R. Sud SH mengatakan, pejuang itu bertempur melawan penjajah menggunakan golok, bambu runcing dan keris. Saat bertempur mereka menggunakan pakaian seperti masyarakat pada umumnya.
Saat melakukan aksi heroiknya, pejuang berhasil merampas beberapa senjata yang digunakan oleh Inggris dan Belanda.
Sebagai bentuk penghormatan terhadap pejuang, pada tahun 1970 atas usulan dari tokoh masyarakat yakni Mama Karlan dan Odo (pejuang selamat) bergantilah nama RW menjadi Kartadara dari sebelumnya RW Cibarengkok.
Kemudian saat ini, untuk membangktikan semangat generasi muda dan mengenalkan sosok pejuang dari Kartadara dibangunlah Monumen Pejuang Kemerdekaan Kartadara di Cigadung. Di monumen tertera lima nama pejuang yang gugur. Di atas monumen itu ada patung burung Garuda berwarna emas.
Ketua Pembangunan Monumen, Toni mengatakan, jangan sampai generasi Kartadara saat ini tidak tahu berkaitan dengan sejarah nama tempat tinggalnya. Maka dibangunlah Monumen Pejuang Kemerdekaan Kartadara di Cigadung.
“Kami sebagai generasi penerus tidak ingin melupakan sejarah apa yang telah dilakukan oleh kakek-kakek kami,” ungkap Toni yang merupakan keturunan dari pejuang Kartadara.
Melalui monumen ini mengajak generasi Kartadara untuk memiliki semangat perjuangan. Sebab pendahulunya di Kartadara merupakan pejuang Kemerdekaan Indonesia yang berjuang tanpa pamrih.
Baca Juga:Ciasem Ibukota Kabupaten Subang Utara, Pemkab Bangun Rumdin Rp3 M di SukasariSmakot Isi Perayaan Tahun Baru Islam dengan Santunan Anak Yatim dan Dhuafa
Toni menyampaikan, monumen ini dibangun pada 24 Juli 2022. Masyarakat secara swadaya ikut terlibat dalam pembangunan. Rencananya akan diresmikan bulan Agustus ini oleh Bupati Subang.