BANDUNG – Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Pengabdian Masyarakat (PM) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) membuat inovasi baru untuk media pembelajaran. Inovasi tersebut dengan memanfaatkan limbah Industri Rumah Tangga Kain Perca.
Tim yang diketuai oleh Salis Elmadani tersebut berhasil mendapatkan pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendibud Ristek RI).
Program tersebut diberi judul DORI (Ludo Surili) : Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Ekoliterasi dengan Memanfaatkan Limbah Industri Rumah Tangga Kain Perca di Desa Langonsari.
Baca Juga:Warga Lokal Sulit Kerja di Pelabuhan Patimban, Hanya Jadi Buruh KasarWabup Tegas, Klaim Sangat Siap Gelar Porprov
Kegiatan ini dilaksanakan sejak bulan Juni hingga Agustus 2022 yang berlokasi di RW 03 Desa Langonsari, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung.
Hal ini dilakukan karena berdasarkan fakta masyarakat di daerah tersebut masih belum menyadari dan mempunyai keterampilan tentang ekoliterasi, khususnya daur ulang barang bekas menjadi media pembelajaran.
Bahkan, motivasi pendidikan di daerah ini masih rendah, dapat ditunjukkan melalui data pendidikan yang bersumber dari Situs Resmi Desa Langonsari (2021), masyarakat yang tidak/belum sekolah yaitu 2.897 jiwa, tamat SD yaitu 1.862 jiwa, dan tamat SMP yaitu 2.623 jiwa.
Maka dari itu, Melalui media pembelajaran DORI, tim PKM-PM UPI memberikan kesempatan kepada seluruh anak usia SD di wilayah Desa Langonsari untuk mengikuti pembelajaran di luar ruangan.
DORI menggunakan media pembelajaran Ludo yang terbuat dari kain perca dengan ukuran 3,9 m x 3,9 serta dilengkapi dengan buku pedoman mitra yaitu Buku Panduan Ludo Surili : Pembelajaran Berbasis Ekoliterasi dengan Memanfaatkan Limbah Industri.
Pada permainan ini, anak-anak yang akan menjadi pemainnya dengan berjumlahkan 16 orang anak. Mereka akan diajak untuk orientasi dan memahami aturan bermain, lalu bermain ludo dengan melangkah sesuai mata dadu yang diperoleh.
DORI memuat tantangan seputar lingkungan yang harus dijawab oleh anak ketika berhenti di titik tertentu. Apabila tantangan tidak berhasil dijawab, anak berjalan mundur satu langkah dan dapat memindai QR Code di kartu tantangan untuk menyimak video penjelasan konsep oleh DORI.
Baca Juga:Bloods Subang Hadir Ditengah Maraknya Distro, Demi Penuhi Kebutuhan FashionDeretan Manfaat Buah Aprikot, Nomor 3 Banyak Disukai Perempuan!
Setelah bermain dan belajar, anak bereksplorasi dengan melakukan praktikum bertemakan ekoliterasi. Selain itu, anak-anak akan diajak berkreasi membuat karya dari kain perca dengan membuat kipas, boneka dan menghias tas.