SUBANG-Progres kontruksi sudah memasuki 96 persen, Bendungan Sadawarna siap digenangi pada akhir Oktober mendatang. Hal tersebut dipaparkan langsung oleh Kepala Satuan Kerja Pengerjaan Bendungan BBWS Citarum, Sandy Heryanto, melalui Sekertarisnya Rizka, pada Pasundan Ekspres Rabu (21/9) melalui pesan WhatsApp.
“Bendungan siap digenangi akhir Oktober, terlebih dahulu permasalahan lahan harus diselesaikan dulu. konstruksi sekarang mencapai progres 96 persen kurang lebihnya mas,” ungkapnya.
Soal permaslahan lahan, sampai saat ini pihaknya terus berupaya optimal agar selesai. “Iya mas sedang proses juga mas karena ngejar percepatan target untuk Desember peresmian mas,” tambahnya.
Baca Juga:Sidang Perdana Oknum Kyai Cabul, Ini Pengakuan TersangkaPopon Divonis Bebas, Ini yang Dilakukan Jaksa
Selain itu, beragam persiapan menjelang digenanginya Bendungan Sadawarna juga sudah dilakukan BBWS Citarum. Salah satunya, Desiminasi Rencana Tindak Darurat Bendungan Sadawarna yang berlangsung di Hotel Nalendra beberapa waktu lalu.
Menurutnya, sebagai suatu bangunan penampungan air dengan volume tampungan yang cukup besar, kegagalan bangunan berupa runtuhnya bendungan akan mengakibatkan bencana berupa banjir bandang yang akan menimpa daerah hilir bendungan.
“Maka sesuai peraturan yang ada, Permen 27 Tahun 2015 tentang Bendungan, sebelum dilakukan penggenangan awal pada Oktober 2022 mendatang, kami sebagai pengelola Bendungan harus melengkapi dengan Rencana Tindak Darurat Bendungan,” katanya.
Rencana tindak darurat ini juga, lanjut Sandy Heryanto akan diperbarui setiap 5 tahun sekali, sejalan dengan perkembangan masyarakat di daerah hiir bendungan dan perubahan kondisi bendungan.
Adapun keadaan darurat yang dimaksud, masih menurut Sandy, yakni suatu keadaan yang diperkirakan mempengaruhi kemanan bendungan dan terjadi keluran air yang tidak terkendali.
“Sehingga diperlukan tindakan darurat seperti melindungi manusia, harta benda di bagian hilir bendungan. Rencana tindakan darurat bendungan yaitu panduan bagi pemilik bendungan, pembangun bendungan, pengelola, serta instansi terkait untuk melakukan tindakan yang diperlukan apabila terdapat gejala kegagalan bendungan atau terjadi kegagalan bendungna,” tambahnya.
Sandy melanjutkan, tujuan rencana tindak darurat adalah memberi petunjuk yang sistematis, untuk mengenali masalah yang mengancam keamanan bendungan, mempercepat respon yang efektif untuk pencegahan terjadinya keruntuhan bendungan.
Baca Juga:Pelabuhan Patimban Memiliki ToL LautBawaslu Ajak Pemilih Pemula Awasi Pemilu
“Terakhir ya untuk mempersiapkan upaya-upaya juga untuk memperkecil resiko jatuhnya korban jiwa dan mengurangi kerusakan harta benda, bila terjadi keruntuhan bendungan,” tambahnya lagi.