Sebuah ide menulis yang muncul saat Rowling naik kereta. Jadilah Harry Potter yang melekat, rasanya nyata. Seperti sosok Si Cepot yang seakan nyata bagi warga Sunda-Jawa Barat. Film dan novel Harry Potter, sama-sama hebat.
Benar saja, tidak mudah bagi Ratih menulis ‘Gadis Kretek’. Ia riset sampai empat tahun. Mengoleksi ratusan bungkus kretek dari masa ke masa. Mendatangi pabrik-pabrik kretek yang sudah bangkrut di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Ia mencari srinthil. Tembakau terbaik yang tidak mudah ditemukan. Rasa dan aromanya harum. Novelis Ahmad Tohari memilih Srinthil sebagai nama penari yang digandrung dalam novel ‘Ronggeng Dukuh Paruk‘.
Baca Juga:Formula Anas BanyuwangiPembangunan Lapang Bintang Dilanjutkan, Ini Penampakannya Dilengkapi Menara Pandang
Ibarat petani nanas di Subang, tidak mudah menemukan nanas si madu dari hamparan kebun nanas. Nanas si madu itu rasanya beda. Lebih harum dan manis dari nanas lainnya.
Ratih memang gadis kretek sesungguhnya. Ia keturunan kakeknya yang pernah punya pabrik kretek di Magetan, Jawa Tengah.
‘Gadis Kretek’ sudah terbit sejak 2012, baru akan di-film-kan 10 tahun kemudian. Saya misalnya, baru dengar novel ini empat bulan ke belakang. Kini sudah dicetak tujuh kali. Demikianlah novel atau buku, populer beberapa tahun kemudian. Banyak pula yang populer setelah penulisnya wafat.
Seperti tetralogi Buru karya Pramoedya atau ‘Tenggelamnya Kapal Van der Wick’ karya Buya Hamka. Pertama kali terbit tahun 1939. Filmnya diputar tahun 2013, melambungkan nama aktris muda Pevita Pearce.
Dari ‘Gadis Kretek’ Kita bisa tahu banyak hal. Sebenarnya, kretek yang hari ini berkembang menjadi industri rokok, memang bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia.
Racikan cengkih, tembakau, saus dilinting kulit jagung kering yang disebut klobot, dianggap mampu mengobat sakit asma, bengek. Saat dibakar terdengarlah bunyi: kretek. Tradisi lama yang sudah ada sejak tahun 1890-an.
Dari novel itu kian jelas, bagaimana persaingan perusahaan rokok rupanya sudah sejak lama. Ratusan tahun lalu. Kisah persaingan perusahaan kretek yang dibalut cinta bujang dan anak majikannya adalah ide utama cerita novel itu.
Baca Juga:Kebijakan Tidak Ada APBD Perubahan Sudah Dibahas dengan Pimpinan DPRDPKL Pasar Purwadadi Dilarang Jualan jadi Perhatian DKUPP
Sekaligus merangkum beragam cara perusahaan memenangkan pasar, meramu saos citarasa kretek, melinting hingga memilih bahan kretek.