30 Siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu Cendekia Raih Predikat Penggalang Ramu

SDIT CENDEKIA
0 Komentar

PURWAKARTA-Sebanyak 30 siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Cendekia meraih predikat Penggalang Ramu. Ini merupakan tingkatan syarat kecakapan umum (SKU) pertama sebelum Penggalang Rakit dan Penggalang Terap dalam satuan Pramuka Penggalang.

Kepala SDIT Cendekia Ade Syarifudin menyebutkan, ke-30 siswa itu telah memenuhi kriteria sebagai seorang Penggalang Ramu. Proses penilaian sudah dilakukan dan pemberian badge Penggalang Ramu dilakukan saat perkemahan sabtu minggu (Persami) yang dilaksanakan di Bumi Perkemahan Cirangkong, Cibatu, Purwakarta, akhir pekan kemarin.

“Ke-30 siswa Penggalang Ramu ini menjadi contoh dan bisa memotivasi siswa lainnya. Mereka memiliki karakter siswa mandiri, disiplin dan bermental baja. Diharapkan karakter tersebut diimplementasikan dalam kesehariannya,” kata Ade kepada Pasundan Ekspres, Senin (17/10).

Baca Juga:STAI Muttaqien Wujudkan Pendidikan Inklusi Bagi Anak Berkebutuhan KhususKasus Kanjuruhan jadi Pelajaran, Markus Ajak Suporter Bersikap Dewasa

Adapun saat ini Ade bercita-cita anak didiknya ada yang meraih predikat Penggalang Garuda yang merupakan tingkatan tertinggi dalam setiap golongan Pramuka. “Impian kami bisa meraih Penggalang Garuda. Banyak persyaratannya dan itu tidak mudah, tapi mudah-mudahan ada yang bisa meraihnya,” ujar Ade.

Adapun Persami SDIT Cendekia merupakan agenda tahunan. Setelah dua tahun terakhir vakum karena pandemi, tahun ini kembali diselenggarakan. Di mana seluruh siswa wajib mengikutinya.

“Untuk kelas 1-3 hanya ikut di hari pertama, mulai pukul 07.00 pagi hingga 13.00. Adapun kelas 4-6 wajib mengikuti seluruh kegiatan dan bermalam di kemah,” ucapnya.

Tema Persami SDIT Cendekia tahun ini, kata Ade, adalah “Bersama Paramuka Kita Ciptakan Generasi yang Cerdas Terampil dan Berkarakter Qurani”. Sesuai dengan tema, lanjutnya, ada kegiatan khasnya, yakni betul-betul memperhatikan waktu salat, salat berjemaah, kultum subuh, dan lainnya. “Jadi tetap dimunculkan karakter quraninya,” kata Ade.

Ade berharap melalui persami, seluruh siswa bisa mengimplementasikan nilai-nilai kepramukaan yang ada di SKU. Siswa tak hanya sekadar mencapai SKU tapi juga dapat mengimplementasikan dalam keseharian.

“Bisa lebih disiplin, mandiri, memiliki manajemen waktu, cinta tanah air, serta lebih kokoh secara kepribadian dan mental,” ucapnya.(add/sep)

0 Komentar