Cara memuaskan istri tercinta dari awal hingga akhir adalah tugas suami, tetapi bisa juga menjadi tugas istri, yang mana tujuannya adalah untuk saling bersama-sama menjalin salah satu ibadah dalam rumah tangga.
Biasanya ada pria yang gengsi meminta atau memberi kode terlebih dahulu, dan ada juga perempuan yang gengsi atau jaim untuk meminta terlebih dahulu.
Cara memuaskan istri di ranjang sangat wajib difahami oleh para suami, karena tidak hanya suami yang membutuhkan penyaluran hasrat normal dan terpuaskan ketika sudah menikah.
Baca Juga:KALAH TELAK! Bungkam Mulut Tolak Aturan ONE LOVE, Jerman Malah Dibungkam Jepang 1-2UPDATE! Download Game Carx Street Android MOD APK, Unlock All CAR Unlimited Money!
KETAHUI, istri juga menginginkan suaminya mengetahui cara memuaskan istri di ranjang demi kepuasan dan keharmonisan dalam hubungannya dengan suami tercinta.
Cara yang Wajib diketahui para suami yang baru menikah, jika sudah mengetahui cara memuaskan istri, maka akan mengerti bahwa dalam hubungan suami istri tidak hanya suami yang harus terpuaskan pada saat bercinta,
TETAPI istri juga menginginkan hal itu Suami juga jangan gengsi dan harus bertanya, misal “apakah bunda sudah klimaks?”
Jangan sampai Suami sudah tahap klimaks tetapi istri masih dalam pemanasan, akan sangat disayangkan jika istri tercinta masih menunggu mome-moment klimaksnya yang tak kunjung muncul dikarenakan suami sudah mencapai titik klimaks lebih awal.
Hal itu juga dilarang dalam Agama Islam jika hanya suami yang puas namun istri belum.
Cara Memuaskan Istri Lengkap Doa Tahan Lama Menurut Islam, Agar Rumah Tangga Harmonis!
Ibnu Qudamah melalui kitabnya Al-Mughni menjelaskan,
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِذَا غَشِيَ الرَّجُلُ أَهْلَهَ فَلْيُصْدِقْهَا ، فَإِنْ قَضَى حَاجَتَهُ ، وَلَمْ تَقْضِ حَاجَتَهَا فَلَا يُعَجِّلْهَا
Dari Anas bin Malik RA menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Ketika seorang suami menggauli istrinya, maka hendaknya ia memberinya cinta dengan tulus (falyashduqha). Kemudian ketika suami telah menyelesaikan hajatnya, maka janganlah terburu-buru untuk mengakhiri sebelum istrinya menuntaskan hajatnya juga.” Demikian itu karena bisa menimbulkan bahaya bagi istri dan menghalanginya untuk menuntaskan syahwat.” ( Ibnu Quddamah, al-mughni, Bairut Dar al-fikr, 1405 H, juz VIII, halaman 138).
Sebaiknya perlu diperbaiki demi keharmonisan rumah tangga.
Baca Juga:Ayat Al-Qur’an tentang Gempa Bumi, Lengkap Dalil dan Hadits Serta Anjuran Saat Terjadi Gempa! Klik IniCatatan Harian Dahlan Iskan: Titah Raja
Perihal keharmonisan saat bercinta sangat penting ditanyakan dan dikomunikasikan, sebab salah satu faktor yang menjadikan suami istri romantis menjalani hidup adalah faktor kepuasan dalam hubungan suami istri ketika bercinta. Hal ini sangat lumrah dan wajar adanya.