Desa Rancaudik Gelar Ruwatan Bumi, Bukti Masyarakat Masih Lestarikan Tradisi

Desa Rancaudik Gelar Ruwatan Bumi, Bukti Masyarakat Masih Lestarikan Tradisi
0 Komentar

SUBANG-Saat ini zaman memang sudah sangat modern, zaman di mana budaya, seni, dan adat istiadat bersaing menghadapi era saat ini. Meskipun era zaman sudah mulai berbeda, namun kekayaan budaya Indonesia harus tetap terjaga keadannya.

Walaupun saat ini zaman sudah berbeda, tetapi jangan meninggalakan adat istiadat dan tradisi budaya. Agar adat istiadan dan budaya kita tidak hilang dan terlupakan.

Hingga saat ini masyarakat di berbagai desa di wilayah Kabupaten Subang khususnya Desa Rancaudik masih menjalankan tradisi budaya dan adat istiadat. Salah satunya yaitu tradisi Ruwatan Bumi.

Baca Juga:JNE di Usia 32 Tahun Kobarkan Semangat Bangkit BersamaSubang Kirimkan 14 Siswa SD Ikuti FTBI Tingkat Jabar, Disdikbud Targetkan Raih 10 Medali

Ruwatan Bumi merupakan tradisi tahunan masyarakat Desa Rancaudik hingga saat ini masih tetap dilaksanakan. Ruwatan bumi tersebut memiliki makna dimana masyarakat berkumpul dan mengumpulkan seluruh hasil bumi seperti hasil panen dan lainnya.

Kepala Desa Rancaudik, Wahyudin menjelaskan, Ruwatan Bumi ini merupakan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa segala yang telah diperoleh dari hasil bumi.

“Ruwatan Bumi ini menandakan rasa syukur kita kepada Allah SWT dengan hasil panen yang alhamdulillah cukup melimpah di tahun ini,” ujarnya.

Pelaksananaan Ruwatan Bumi ini berlangsung di tengah lapang Desa Rancaudik, Kecamatan Tambakdahan, Kabupaten Subang. Dalam acara tersebut masyarakat melakukan ritual keagaaman yang kental dengan peristiwa budaya yang dilakukan satu tahun sekali.

“Ruwatan bumi ini setiap tahun kami adakan dengan tradisi adat istiadat yang kami pakai. Dengan adanya kegiatan ini, adat istiadat yang kami pegang teguh tiada lain untuk melestarikan adat dan budaya,” jelas Wahyudin.

Sementara itu Camat Tambakdahan, Bambang menyampaikan apresiasi terhadap masyarakat Desa Rancaudik yang masih melestarikan budaya dalam tradisi Ruwatan Bumi.

“Tanggapan saya cukup positif, dengan adanya kegiatan Ruwatan Bumi ini yaitu bisa melestarikan budaya nusantara yang sudah turun temurun. Kemudian juga ini sebagai rasa syukur dari masyarakat dan petani terhadap hasil bumi dengan harapan tahun yang akan datang panen tetap melimpah,” pungkasnya.(cdp/ysp)

0 Komentar