IOH dan Quipper Bantu Pendidikan Anak-anak Korban Gempa Cianjur

IOH dan Quipper
0 Komentar

PURWAKARTA-Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) dan Quipper menyediakan bantuan akses konten pembelajaran berupa 300 akun Quipper Video dan alat tulis kepada anak-anak korban gempa Cianjur, Jawa Barat, Selasa (6/12).

Bantuan yang disalurkan di Posko Darurat IOH, Kecamatan Warungkondang ini, diberikan untuk mendukung pemenuhan hak belajar anak di masa tanggap darurat bencana hingga pemulihan pascabencana.

Seperti diketahui, gempa bumi berkekuatan magnitudo 5.6 pada 21 November 2022 lalu dalam sekejap melumpuhkan aktivitas pendidikan di Cianjur.

Baca Juga:45 Tahun, BPJamsostek Komitmen Tingkatkan Pelayanan, Sasar Pekerja Informal Masuk Jaminan SosialPochajjang Barbeque Tawarkan Menu Ala Korea

Berdasarkan data rekapitulasi sementara Disdikpora Cianjur per 26 November 2022, tercatat 250 unit bangunan sekolah dan 1.597 ruang kelas rusak. Kemudian, 666 siswa dan 59 guru luka-luka, serta 42 siswa dan 10 guru meninggal dunia.

Belum lagi ribuan siswa dan guru korban selamat yang mengalami trauma. Akibatnya, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) selama dua minggu pasca bencana harus diliburkan dan pelaksanaan UAS diundur ke Januari 2023.

SVP-Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison Steve Saerang mengatakan, bantuan yang diberikan IOH dan Quipper diharapkan dapat membantu masyarakat terdampak gempa Cianjur.

“Terutama dalam pemenuhan kebutuhan khusus dan dasar anak seperti kebutuhan pangan, layanan kesehatan, dukungan psikososial, dan pendidikan,” kata Steve melalui rilisnya.

“Dengan bantuan teknologi, kini KBM darurat bisa dilangsungkan dengan mudah dan fleksibel. Walaupun tidak bisa sama seperti KBM normal, akan tetapi setidaknya dapat memenuhi hak belajar anak untuk sementara waktu,” ujarnya.

Senada, Head of Marketing Quipper Indonesia Dedy Purwanto menyebutkan, meskipun Cianjur berstatus darurat bencana, hak anak untuk mendapatkan pendidikan tak boleh diabaikan. “Kami menyampaikan belasungkawa dan dukungan kepada korban,” kata Dedy.

Dirinya juga mengungkapkan, pemenuhan pendidikan dalam keadaan darurat dapat dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran yang fleksibel, misalnya secara daring atau pun hibrid.

Baca Juga:Parpol Belum Kunjung Bangun Sekretariat, Padahal Pemda Sudah Siapkan LahanSoal Perkara Tilang Elektronik, Kejaksaan Belum Terima Limpahan Berkas

“Segenap tim Quipper turut berduka cita atas musibah yang menimpa masyarakat Cianjur. Kami berharap bantuan yang kami bawa ini bisa meringankan beban korban terdampak, khususnya anak-anak,” ujarnya.

0 Komentar