SUBANG-Kedai Paseban memiliki konsep unik. Berada di Wera, Dangdeur Subang sejak bulan Agustus 2022 lalu. Menyediakan beragam olahan makanan dan minuman mulai western food, Korean food hingga Indonesian food.
Pecinta kuliner juga disuguhkan dengan live musik. Kedai yang buka dari pukul 14.00-23.00 WIB ini mengusup konsep nilai-nilai sejarah.
Diambil dari kata Paseban yang mengandung arti tempat bertemunya raja dan petinggi kerajaan.
Kedai ini pun menghadirkan ornamen payung hias dan bangunan prisma menghadirkan dupa sebagai aromatherapy.
Baca Juga:Situ Sukamelang Akan Dijadikan Destinasi WisataAngkringan Mas Kumis, Menikmati Kuliner Lezat khas Yogyakarta
“Paseban adalah tempat bertemu dan berkumpulnya raja-raja. Oleh karena itu semua yang datang ke sini kami layani bak raja,” ungkap Owner Kedai Paseban H Tommi Hidayat SKM MSi.
“Kesukaan dan kesenangan orang kan beragam, oleh karena itu pengunjung bisa request makanan dan minuman di luar menu yang ada,” ungkapnya.
Kedai Paseban menyediakan Wifi agar pengunjung betah. Di area dalam terdapat lima bangunan piramida yang terbuat dari kayu dan bambu.
Bangunan tersebut biasanya digunakan untuk rapat ke dinasan, komunitas hingga sekedar nongkrong bersama keluarga dan teman.
Tiap sudutnya disediakan dupa. Hal ini dimaksudkan guna mempercantik dan memberikan weweangian aromatherapy sehingga pengunjung merasa nyaman.
“Dupa yang kita bakar ditiap sudut bangunan piramida tersebut kegunaannya untuk menimbulkan sensasi aromatherapy, sekaligus mengusir serangga seperti nyamuk, sehingga pengunjung nyaman,” jelasnya.
Mengenai harga, Tommi mejelaskan, pengunjung tak perlu khawatir karena tergolong murah meriah mulai dari Rp25-45 ribu.
Beragam makanan berat seperti nasi goreng, sop jando, sop buntut hingga cumi asam manis bisa dinikmati dan minuman mulai dari kopi, jus hingga minuman soda yang bisa dinikmati.
Baca Juga:BUMDes Mekar Rahayu Sejahtera Bantu Kembangkan Usaha PertanianMenikmati Sensasi Kerajaan di Castle Lampion
Pengunjung Kedai Paseban Rani (23) mengaku mendatangi kedai tersebut karena penasaran dengan tempat dan rasa yang menurut teman-temannya sangat recommended.
“Dikasih tau teman, eh pas datang, bener ini sih recommended banget,” ungkap Alumni Fikom Unsub tersebut.
Menurutnya, selain makanan dan minuman yang murah meriah tersebut, bangunan dan ornamen yang dihadirkan juga bisa menarik perhatian pengunjung.
“Malam hari kalau ke area dalam ada lampu dan payung yang ikonik, belum lagi ada wangi dupa yang dibakar bikin kita serasa di therapy,” ujarnya.(ygo/ysp)