PURWAKARTA-Kabupaten Purwakarta memiliki segudang tempat wisata yang sangat menarik dan strategis. Mulai dari nautical tourism, culture tourism, farm tourism sampai religious tourism.
Demikian disampaikan Founder Kopel Studio & Pegiat Pariwisata Hadi Albulaqi saat menyampaikan tanggapannya terkait destinasi wisata di Kabupaten Purwakarta, Kamis (2/2).
Sektor Pariwisata di Kabupaten Purwakarta, sambungnya, sesungguhnya sangat menjanjikan dan mampu menimbulkan multiplier effect yang positif. Terutama dalam membentuk ekosistem perekonomian yang tumbuh di masyarakat.
Baca Juga:Wajib Pendidikan Dasar 13 TahunBaznas Akan Dirikan Klinik Anak Gratis
Untuk itu, sambungnya, diperlukan kesadaran wisata dari berbagai pihak. Apalagi secara amenitas dan aksesibilitas, Purwakarta boleh dibilang juaranya.
“Kenapa demikian? Purwakarta memiliki sarana pendukung pariwisata seperti hotel, homestay, kuliner yang terkenal sangat banyak, ditambah sarana jalan menuju wisata-nya yang leucir,” kata Hadi kepada wartawan.
Belum lagi, kata Hadi, Purwakarta memiliki ciri khas yang membuat wisatawan penasaran dan nyaman kalau sudah tiba di Purwakarta.
“Salah satu strategi yang digadang-gadang pemerintah pusat adalah “Masyarakat Sadar Wisata”. Saya pun sangat sepakat! Tapi yakin pemerintahan di tingkat desa sudah sadar wisata?,” ujar Hadi.
Kadang, lanjut Hadi, justru yang mempersulit pengelola wisata dan yang membuat wisata tidak berkembang adalah oknum aparat desanya sendiri.
“Tentunya tak semua, karena banyak juga kepala desa yang sangat mendukung,” ucapnya.
Mulai dari minta iuran bulanan, lanjutnya, hingga meminta pelicin wajib izin penyelenggaraan event.
Baca Juga:Otakudesu, Situs Nonton Anime Legal atau tidak?Link Nonton Anime Heion Sedai no Idaten-tachi, Anime OverPower
“Padahal itu sudah jelas pungli. Kalau ada aturan setiap tempat wisata ada event dan harus ngasih uang kepada kepala desanya maka beri tahu saya,” kata Hadi.
Lantas, ucap Hadi, yang memantau dan memberikan sanksi mengenai hal-hal seperti itu menjadi tugas siapa? “Apakah Dinas Pariwisata? DPMD? Atau Apdesi? Jelas Tidak ada! Lapor juga akan dianggap hal yang wajar,” ujarnya.
Dijelaskannya, salah satu kunci keberhasilan mengembangkan sektor pariwisata adalah bagaimana menciptakan masyarakat sadar wisata. Yakni, masyarakat yang memahami bagaimana menjaga dan mengelola kawasan wisata tersebut.
“Selain itu, masyarakat yang memiliki frasa tinggi dalam kepekaan dan membangun hubungan humanis dengan wisatawan. Sehingga, para wisatawan dibikin betah untuk datang kembali dan membeli produk-produk yang masyarakat jual di sekitar wilayah wisata tersebut,” ucapnya.