Hasil riset Kesehatan Dasar 2013 menyebutkan bahwa kurang lebih 9 juta anak balita di Indonesia mengalami masalah stunting. Saat ini Indonesia merupakan negara yang memiliki kasus stunting terbesar di dunia yaitu pada posisi ke-lima. Hal ini tentu tidak bisa diabaikan begitu saja, oleh karena itu pemerintah harus berupaya untuk mengatasi masalah stunting. Untuk mengatasi masalah stunting yaitu melalui upaya pencegahan terhadap bayi yang lahir dengan potensi stunting. Melalui edukasi atau pendidikan serta pembiasaan gaya hidup sehat kepada peserta didik di sekolah baik dari tingkat dasar sampai pada tingkat sekolah menengah.
Pada dasarnya upaya untuk pencegahan stunting ini tidak dapat dilakukan tanpa adanya kerjasama antar pihak yaitu peran pemerintah pusat, pemerintah daerah, peran dari masyarakat, bahkan remaja yang harus secara bersama-sama berupaya untuk melakukan pencegahan stunting.
Kenapa remaja harus ikut terlibat dalam upaya pencegahan stunting? Karena remaja kelak merupakan calon dari orang tua, oleh karena itu sejak dini remaja harus mendapatkan pendidikan kependudukan agar kelak mereka ketika menjadi orang tua yang siap seutuhnya. Kesehatan remaja sangatlah penting dan tak bisa dianggap remeh, dimana pertumbuhan remaja menuntut akan terpenuhinya nutrisi yang baik agar tercapai pertumbuhan yang maksimal.
Terutama pada remaja putri yang kelak menjadi calon ibu yang melahirkan bayi, maka perlu adanya perhatian harus lebih ditekankan terhadap persiapan remaja sebelum menikah. Pendidikan atau edukasi perlu disampaikan sejak dini terkait dengan masalah kesehatan remaja. Persiapan ini penting karena kesehatan bayi dalam kandungan itu berkaitan tak bisa lepas dari kondisi kesehatan ibu sejak remaja.
Baca Juga:Tiga Tahun, Sekuriti Perumahan dan Ibu Rumah Tangga Jadi Pengedar NarkobaTerbaru!! Aplikasi Pinjol Bunga Rendah dan Cepat Cair, Berikut Cara Daftarnya!!
Dunia pendidikan memiliki peran penting dalam usaha pencegahan stunting, dimana sekolah dapat berperan memberikan edukasi terutama pada remaja usia sekolah menengah betapa pentingnya kesehatan remaja, edukasi pola hidup sehat, edukasi pra nikah, edukasi pola asuh agar mereka kelak mencetak generasi-genarasi emas yang membanggakan bangsa yang jauh dari kata stunting. Salah satu upayanya adalah dengan memberikan pendidikan kependudukan kepada remaja melalui sekolah siaga kependudukan yang diharapkan mampu mengatasi segala permasalahan yang berkaitan dengan kependudukan. Dengan adanya sekolah siaga kependudukan, maka remaja diharapkan mampu mendapatkan pemahaman dan pengetahuan terkait isu-isu kependudukan seperti masalah stunting. Generasi muda yang kelak akan menjadi keluarga baru perlu diberikan bekal edukasi, ketika pada saat Indonesia emas yang akan muncul adalah keluarga-keluarga yang sehat, keluarga yang produktif yang berkualitas.