Memberikan pemahaman tentang adanya resiko terjadinya pernikahan dini salah satunya adalah bisa saja anak berpotensi terkena stunting, hal ini disebabkan karena calon ibu atau ayah kurang paham mengenai konsep berkeluarga.
Oleh karena itu sebagai generasi remaja penerus bangsa diharapkaan mampu menekan angka stunting di Indonesia dengan membekali diri melalui ilmu parenting. Memahami akan pentingnya kesehatan sejak remaja, pola hidup sehat dan asupan nutrisi yang seimbang. Sehingga para remaja diharapkan mampu menjadi calon orang tua yang kelak akan menghasilkan anak-anak yang tumbuh sehat dan anti stunting.
Generasi bangsa dimulai dari lingkungan sekolah, maka dengan adanya sekolah siaga kependudukan yang ada di sekolah, diharapkan bisa menekan atau mencegah stunting sejak dini dengan melalui edukasi terhadap remaja. Sekolah Siaga Kependudukan dapat bekerjasama dengan layanan kesehatan setempat dalam memberikan edukasi terkait kesehatan remaja dalam upaya pencegahan stunting.
Baca Juga:Tiga Tahun, Sekuriti Perumahan dan Ibu Rumah Tangga Jadi Pengedar NarkobaTerbaru!! Aplikasi Pinjol Bunga Rendah dan Cepat Cair, Berikut Cara Daftarnya!!
Selain itu, bisa dilakukan dengan mengintegrasikan isu-isu kependudukan di dalam materi pembelajaran yang bukan hanya pada pelajaran geografi saja akan tetapi bisa pada mata pelajaran yang lain seperti Penjas, Biologi, Bahasa Indonesia, Ekonomi dan mata pelajaran yang lainnya. Dengan cara seperti itu maka diharapkan sekolah siaga kependudukan semakin berperan optimal.
Mengoptimalkan kader-kader UKS dan sekolah siaga kependudukan untuk memberikan pemahaman terkait stunting dengan cara seperti sosialisasi, pemberian obat penambah darah, pembutan mading kependudukan, pembentukan Pusat Informasi dan konseling Remaja (PIK Remaja) atau bisa dengan membuat duta-duta remaja yang peduli dengan kesehatan remaja.
Masalah stunting tidak bisa dianggap remeh, karena stunting ini termasuk dalam masalah yang urgen dan menjadi masalah yang serius, sehingga Presiden mengeluarkan Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting di Indonesia. seharusnya sekolah-sekolahpun bisa menjadi salah satu sasaran untuk dilibatkan dalam upaya pencegahan stunting. Sekolah menjadi bagian yang berperan penting untuk tempat mengedukasi tentang kependudukan salah satunya adalah masalah stunting dengan melalui adanya sekolah siaga kependudukan.
Mengoptimalkan pendidikan kependudukan melalui sekolah siaga kependudukan dengan besar harapan remaja paham akan masalah kependudukan yang ada di negeri ini. Masalah kependudukan bukan hanya tanggungjawab pemerintah pusat saja, akan tetapi menjadi tanggungjawab bersama untuk bersama-sama bahu membahu mengentaskan stunting, agar kasus stunting di Indonesia dapat berkurang sesuai dengan target yang termuat dalam Perpres Nomor 72 Tahun 2021, sehingga kelak Indonesia memiliki sumber daya manusia yang unggul, produktivitas dan berkualitas demi kemajuan bangsa.