Fenomena Masjid dan Jamaahnya di Indonesia

Fenomena Masjid dan Jamaahnya di Indonesia
0 Komentar

Yang muda belum dekat dengan masjid tapi lebih dekat dengan tempat keramaian seperti posko keamanaan, warung makan, warung internet,hik , bergaul dengan gadget dll.

Fenomena anak muda yang enggan datang ke masjid ini sudah terjadi di manapun baik di pedesaan maupun perkotaan dan tanpa mengenal waktu dan wilayah, dan jadi masalah krusial bagi regenerasi takmir masjid pada hal memakmurkan masjid menjadi penciri untuk membawa agama menjadi pemimpin dunia, mengembalikan masa keemasan islam pada masanya. Jumlah jamaah di masjid sebagai simbol persatuan dan persaudaraan islam. Jadi selama jumlah jamaah masih sedikit itu berarti simbol persatuan islam belum kokoh.

Maka wajarlah saatnya para pemimpin akan dipegang oleh mereka yang tidak faham agama tapi punya power termasuk materi yang membius umat islam. Maka Rosululloh pernah bersabda , besok umatku banyak akan tetapi banyak yang jadi buih artinya banyak umat islam tetapi banyak yang dimanfaatkan untuk tujuan politik tertentu. Sehingga islam tak memenangkan persaingan politik.

Baca Juga:Hasil Pertanian Tidak Diimbangi Pengendalian Harga, Petani Terancam PunahPemkab Purwakarta Dorong Desa Miliki Produk Unggulan

Maka ingatlah peringatan Rosul bahwa tanda kiamat semakin dekat.”Di antara tanda tanda telah dekatnya kiamat adalah manusia bermegah megahan dalam mendirikan masjis “ ( HR Nasai).

Sepinya masjid dan mushola di sekitar kita adalah sebuah problem krusial umat islam di depan mata. Oleh karenanya kita sebagai umat islam pedulikah melihat fenomena yang fenomenal tersebut? Tugas berat bagi kita untuk mengembalikan fungsi masjid sebagai pusat kebangkitan umat, pusat peradaban dan menjadi agenda mendesak umat islam di Indonesia. Selamat merenung dan beraksi ! Allah meridhai untuk kejayaan islam di Indonesia.(*)

Laman:

1 2 3
0 Komentar