Yaitu Surat al-Qadar:
إِنَّا أَنْزَلْناهُ فِى لَيْلَةِ الْقَدْرِ * وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ * لَيْلَة الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْر * تَنَزَّلُ الْمَلاَئِكَةُ وَالرُّوحُ فِيَها بِإِذْنِ رَبّـِهم مِّن كُلِّ أَمْر * سَلاَمٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْر
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan *Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? * Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan* Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhan-Nya untuk mengatur segala urusan* Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar
Cara Menghitung Datangnya Malam Lailatul Qadar Jatuh Pada Tanggal
2 (Dua) kitab – I’anatut Thalibin Juz 2 dan kitab Hasyiah al-Bajury memberi tahu cara menghitung kapan Lailatul Qadar turun ke Bumi kita tercinta ini.
1). Kitab I’anatut Thalibin juz 2 – Karangan Imam Al-Ghazali
Menurut keterangan Kitab I’anatut Thalibin, yakni Kitab I’anatut Thalibin juz 2 memberi petunjuk apabila awal puasa jatuh hari Selasa atau Jum’at, maka kemungkinan besar malam Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27 Ramadhan.
Baca Juga:Bingung Lupa Password Instagram dan Email Tidak Aktif? Ikuti Cara Mudah Ini!Mudik Gratis Kembali Diadakan Pemdaprov Jabar setelah Pandemi COVID-19
“Semenjak Saya menginjak usia dewasa Lailatul Qadar tidak pernah meleset dari jadwal atau kaidah tersebut,” ujar Syekh Abul Hasan As-Syadzili memperkuat hitungan tersebut. Kaidah terseut juga sesuai dengan keterangan yang ada dalam kitab Hasyiah al-Jamal, hal. 480.
Kaidah tersebut juga terdapat pada kitab-kitab para ulama, termasuk dalam kitab-kitab Fiqih Mazhab Syafi‘ie (Fiqh Syafi’iyyah). Hal ini sudah teruji dari kebiasaan para ulama yang sudah pernah menemukan malam Lailatul Qadar.
Rincian Menghitung Malam Lailatul QadarMenurut Imam Al-Ghazali dalam I’anatut Thalibin, sebagaimana dilansir laman resmi Nahdlatul Ulama, Cara mengetahui Lailatul Qadar, dapat dilihat dari hari pertama masuk bulan Ramadhan:
قال الغزالي وغيره إنها تعلم فيه باليوم الأول من الشهر فإن كان أوله يوم الأحد أو يوم الأربعاء فهي ليلة تسع وعشرين أو يوم الاثنين فهي ليلة إحدى وعشرين أو يوم الثلاثاء أو الجمعة فهي ليلة سبع وعشرين أو الخميس فهي ليلة خمس وعشرين أو يوم السبت فهي ليلة ثلاث وعشرين قال الشيخ أبو الحسن ومنذ بلغت سن الرجال ما فاتتني ليلة القدر بهذه القاعدة المذكورة.
1. Jika awalnya jatuh pada hari Ahad atau Rabu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-29
2. Jika awalnya jatuh pada hari Senin maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-21
3. Jika awalnya jatuh pada hari Selasa atau Jum’at maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27
4. Jika awalnya jatuh pada hari Kamis maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-25
5. Jika awalnya jatuh pada hari Sabtu maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-23
2). Kitab Hasyiah al-Bajury
Berbeda dari keterangan dalam I’anatut Thalibin, kitab Hasyiah al-Bajury dalam juz pertama halaman 304, mencantumkan kaidah yang lain.