Read more:
Mengungkap Kontroversi Ponpes Al Zaytun: Presiden Jokowi Bantah Backing Istana, Langkah Penyelesaian dan Tindakan Pemerintah
MUI Sebut Syariat yang Diajarkan di Pesantren Al-Zaytun Indramayu Bukan Syariat Islam
Moeldoko juga buka suara perihal ajaran Ponpes Al-Zaytun yang diduga menyimpang.
Dia mengaku tidak memiliki kompetensi untuk mengecap ponpes tersebut memiliki ajaran menyimpang.
“Kan saya bukan ahlinya. Kan ada ahlinya. Kalau ajaran-ajaran yang menyimpang yang tahu kan MUI. Moso Moeldoko. Emang aku siapa?” kata Moeldoko.
Baca Juga:Mahad Al Zaytun Indramayu di Cap Haram, Syekh Panji Gumilang Geram Dengan Tim Investigasi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).Negara Islam Indonesia (NII) dan Peran Al Zaytun: Panji Gumilang Akui
Lebih lanjut, Moeldoko juga mengatakan bahwa penanganan kasus ini membutuhkan pendalaman seperti yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Namun, sekali lagi, menurutnya jika ada penyimpangan dalam Ponpes Al-Zaytun tersebut, ada lembaga tertentu yang akan menanganinya.
“Kalau ini terjadi adanya penyimpangan dalam ajaran agama Islam, maka MUI-lah yang mengetahuinya dan bertindak. Bukankah itu sudah tugas MUI? Saya ini siapa?” tegas Moeldoko.
Lebih lanjut, Moeldoko juga menyatakan bahwa kasus ini memerlukan penanganan dari lembaga yang berwenang.
Jika terdapat penyimpangan dalam bidang ideologi, ada lembaga yang akan menanganinya.
“Kalau ada penyimpangan dalam bidang ideologi, pasti ada lembaga yang akan menanganinya. Ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Mengingat ada ribuan anak yang dididik di sana, kita harus memberikan kepastian kepada mereka,” pungkasnya.
Kesimpulannya, Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko membantah tudingan bahwa dirinya membekingi Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun.
Baca Juga:12 Hotel Plaza Murah di Subang: Pilihan Terbaik untuk Penginapan MurahMengungkap Kontroversi Ponpes Al Zaytun: Presiden Jokowi Bantah Backing Istana, Langkah Penyelesaian dan Tindakan Pemerintah
Dia menjelaskan bahwa kedekatannya dengan pimpinan Ponpes tersebut adalah dalam konteks komunikasi politik dan publik.
Moeldoko menegaskan bahwa belum ada komunikasi terkait polemik yang sedang berlangsung di Ponpes Al-Zaytun.
Dia juga menyebut bahwa dirinya tidak memiliki pengetahuan mendalam mengenai Ponpes tersebut.
Moeldoko mengatakan bahwa jika terdapat penyimpangan dalam ajaran atau ideologi Ponpes Al-Zaytun, lembaga yang berwenang seperti MUI akan menanganinya.
Dia juga menekankan pentingnya menyelesaikan kasus ini dengan cepat untuk memberikan kepastian kepada ribuan anak yang dididik di Ponpes tersebut.