PASUNDAN EKSPRES – PPDB 2023, terutama melalui jalur zonasi, menuai kontroversi di berbagai daerah. Hal yang sama terjadi di SMAN 1 Kalijati, Subang.
Puluhan orang tua dari Desa Banggala Mulya, Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, melakukan aksi protes dengan mendatangi SMAN 1 Kalijati karena anak-anak mereka tidak diterima di sekolah tersebut.
Warga desa terpencil ini merasa kecewa karena anak-anak mereka tidak diterima di SMAN 1 Kalijati.
Pasalnya, sekolah tersebut merupakan satu-satunya sekolah terdekat di desa mereka.
Baca Juga:RUU Kesehatan akan Disahkan Hari Ini, Dokter dan Tenaga Kesehatan Gelar Demonstrasi di Depan Gedung DPR RIMPLS SMA 2023, Bagi Siswa Baru Perhatikan Aturan-aturan Ini
Lebih buruknya lagi, dari 39 siswa SMP di Desa Banggala Mulya yang akan melanjutkan ke SMAN 1 Kalijati, tidak ada satupun yang diterima.
Para orang tua mencurigai bahwa pihak sekolah lebih memprioritaskan siswa dari luar daripada siswa yang berasal dari lingkungan desa, seperti Desa Banggala Mulya di Kecamatan Kalijati.
Mereka juga mencurigai adanya siswa dari luar yang sengaja mengubah domisili untuk bisa masuk ke SMAN 1 Kalijati.
Neni, salah satu orang tua siswa yang anaknya tidak diterima di SMAN 1 Kalijati, mengaku kecewa dengan pihak sekolah.
“Jelas kami sebagai orang tua kecewa karena kami warga pribumi asli Kecamatan Kalijati tidak diterima di SMAN 1 Kalijati dengan alasan desa kami di luar zonasi tidak bisa sekolah di sana,” ujarnya.
Neni menambahkan bahwa jika anak-anak mereka tidak bisa masuk ke SMAN 1 Kalijati, kemana lagi mereka akan bersekolah?
Sekolah negeri di luar Kecamatan Kalijati juga tidak mungkin menerima mereka.
Baca Juga:7 Sepatu Sneakers Hitam untuk Tampil Keren ke Sekolah, Pakai Sepatu Ini Dapat Gebetan Dijamin Gampang4 Tips Memilih Sepatu Sekolah Anak, Pertimbangkan Beberapa Hal Ini, untuk Membuat Nyaman dan Aman
Dedi Ahmadi, Wakasek Bidang Humas dan Satpras, mengakui bahwa Desa Banggala Mulya tidak masuk dalam zonasi untuk sekolah di SMAN 1 Kalijati, Kabupaten Subang.
Ia juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap anak-anak di Desa Banggala Mulya yang tidak terakomodasi untuk masuk ke SMAN 1 Kalijati.
Dedi berharap agar Dinas Pendidikan Provinsi Jabar segera menemukan solusi agar 39 siswa tersebut bisa bersekolah di SMAN 1 Kalijati.
Menurutnya, solusinya hanya satu, yaitu Dinas Pendidikan Provinsi Jabar harus menambah ruang kelas baru di SMAN 1 Kalijati, yang saat ini hanya memiliki 8 kelas.