PASUNDAN EKSPRES – Keputusan politikus senior dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Budiman Sudjatmiko, dalam menyatakan dukungannya kepada calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, kini akan segera diputuskan dalam arena kandangnya sendiri, PDI-P. Keputusan ini diperkirakan akan memengaruhi arah politik Budiman di masa depan.
Beberapa waktu belakangan, Budiman Sudjatmiko telah menjadi sorotan publik karena sikapnya yang kontras dengan PDI-P, partai yang telah memutuskan mengusung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai calon presiden dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Budiman, yang sebelumnya adalah seorang aktivis reformasi, tampaknya tidak lagi mendapatkan tempat yang nyaman di partainya sendiri.
Baca Juga:MK Putuskan Boleh Kampanye di Fasilitas Pemerintahan dan Pendidikan, Ini Kata Federasi Serikat Guru IndonesiaMegawati Kritik Putusan MA yang Mengurangi Hukuman Ferdy Sambo
Dedi Kurnia Syah, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), menyatakan bahwa PDI-P tidak lagi memberikan dukungan politik yang signifikan kepada Budiman.
Hal ini juga terkait dengan kekalahan Budiman dalam Pemilihan Legislatif 2019, di mana ia harus mengakui keunggulan Johan Budi, mantan Juru Bicara Presiden Joko Widodo.
Johan Budi berhasil meraih 76.395 suara, sementara Budiman hanya mendapatkan 48.806 suara, meskipun keduanya berasal dari daerah pemilihan yang sama.
“Dalam Pemilu 2019, Budiman tidak ditempatkan pada posisi strategis, mirip dengan Maruarar Sirait,” tambah Dedi.
Budiman pernah mengungkapkan bahwa ia tidak lagi tertarik pada jabatan politik di Senayan karena sudah dua kali menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Ini menimbulkan pertanyaan mengenai motivasi sebenarnya di balik dukungannya kepada Prabowo.
Dedi melihat bahwa sikap Budiman yang mendukung Prabowo bisa jadi terkait dengan loyalitasnya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang lebih kuat dibandingkan dengan PDI-P.
Baca Juga:Survei Litbang Head to Head Anies Prabowo Ganjar, Ini PemenangnyaPN Subang FC Berjaya di Pertandingan Fourfeo Meriahkan HUT RI dan HUT MARI ke-78
Hal ini tercermin dalam jabatan-jabatan penting yang diberikan kepada Budiman oleh pemerintahan Jokowi, termasuk sebagai Komisaris Independen PTPN V milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan sebagai Ketua Pelaksana Pembangunan Bukit Algoritma.
“Budiman sejauh ini lebih loyal pada Jokowi dibandingkan dengan Partai,” ujar Dedi. “Dan ini menjadi faktor pendorong mengapa ia mendukung Prabowo,” lanjutnya.
Selain itu, Dedi juga mencatat bahwa Budiman memiliki pandangan yang berbeda dengan PDI-P mengenai Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.