PASUNDAN EKSPRES – Semarak acara Gebyar Desa dirasakan dengan luar biasa di dua desa, yaitu Desa Tersana dan Desa Babakanlosarisari, yang terletak di Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, pada Selasa (22/8).
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, turut memeriahkan Gebyar Desa ini dengan mengesahkan secara resmi program Ketahanan Pangan Digital Desa (dikenal sebagai Tapal Desa) yang disebut “Leuit Juara” di kedua desa tersebut.
Selain dari upacara peresmian tersebut, momen tersebut juga disertai dengan peneguhan Kelembagaan Masyarakat Hukum Adat (KMHA), penghargaan untuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang mendapatkan predikat Bintang 5, serta sorotan yang diberikan kepada sektor ekonomi kreatif, peran BUMDes sebagai pusat distribusi, dan dinamika ekonomi sirkular di tahun 2023.
Baca Juga:Mau Nonton West Java Festival 2023? Dapatkan Tiketnya Gratis, Begini CaranyaWest Java Festival 2023, Festival Terbesar di Jawa Barat akan Diselenggarakan pada 2 dan 3 September Mendatang
Menurut Gubernur Ridwan Kamil, Gebyar Desa ini adalah bentuk nyata dari pencapaian pembangunan desa yang berhasil di Provinsi Jawa Barat.
Ini juga mengukuhkan komitmen pemerintah provinsi dalam mendorong ketahanan pangan digital di desa serta mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif.
Ridwan Kamil menjelaskan bahwa program Tapal Desa, yang dikenal dengan sebutan ‘Leuit Juara’, merupakan bukti tekad Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menjaga ketahanan pangan di lingkungan desa.
Konsep tradisional “leuit” atau lumbung padi dari masa lalu dikombinasikan dengan teknologi digital yang canggih. “Bangunan untuk lumbung padi ini dibangun di era digital, dan inilah sebabnya kita menyebutnya Tapal Desa Leuit Juara.
Kita tidak akan membiarkan ada warga Jabar yang kelaparan. Setiap dusun, setiap desa akan memiliki lumbung padi ini (Leuit Juara),” ungkap Ridwan Kamil.
Dalam pesannya kepada masyarakat Cirebon, Ridwan Kamil menekankan pentingnya menjaga Leuit Juara ini dengan sebaik-baiknya.
Tujuannya adalah untuk memastikan pasokan pangan tetap tercukupi bagi mereka yang membutuhkan.
Baca Juga:Sekilas Tentang Wilayah Segitiga Rebana, Pusat Ekonomi Sejak Masa Hindia-BelandaRidwan Kamil Beberkan Masa Depan Pusat Kegiatan Ekonomi Jawa Barat, Salah Satunya Ada di Subang
“Karena itu, sebagai bagian dari masyarakat, kita harus secara optimal memanfaatkan potensi-potensi sumber pangan lokal dengan bantuan teknologi, dukungan infrastruktur yang solid, serta kreativitas masyarakat. Dengan demikian, stabilitas ketahanan pangan dapat ditingkatkan lebih lanjut,” tandasnya.
Kang Emil, sebutan akrab bagi Ridwan Kamil, juga menyampaikan bahwa bangunan leuit adalah bagian dari warisan budaya leluhur masyarakat Jawa Barat yang digunakan untuk menyimpan beras dan menjaga pasokan pangan hingga masa panen padi berikutnya.