Senada, Rudy Aliruda dan Ali Novel yang juga turut mengelola kegiatan Syiar Syair Sastra, menyatakan bahwa kegiatan berbasis edukasi dan hiburan tersebut merupakan salah satu usaha yang berangkat dari kegelisahan atas minimnya ruang apresiasi sastra yang ada di Purwakarta.
Ditambahkan Ali, jauh sebelumnya kegiatan serupa seperti itu kerap digelar secara rutin beberapa tahun ke belakang sebelum sempat terhenti karena alasan berbagai hal.
“Kami dulu menggelar juga lapak baca puisi bersama di area dalam Situ Buleud semasa sebelum ada air mancur, saya, Kang Rudy, Kang Gilang, bersama sempat menamai Wisata Sastra Situ Buleud,” ujar Ali.
Baca Juga:Sekoper Cinta Bangun SDM Perempuan MandiriNongkrong Asyik di Naura Coffee & Eatery
Adapun yang sekarang digelar kembali bersama Kang Nana Syiar Syair Sastra, kata Ali, spirit dan konsepnya masih sama dengan Wisata Sastra.
“Orang-orang, masyarakat umum, mendapatkan hiburan sekaligus edukasi melalui apresiasi dan ekspresi sastra secara langsung, khususnya puisi di ruang-ruang publik,” ucap Ali.
Harapan para pegiat seni sastra, pengelola Wisata Sastra “Syiar Syair Sastra”, lanjut Ali, kegiatan tersebut dapat diterima baik oleh masyarakat.
“Juga bernilai manfaat, dan menjadi ruang terbuka yang merdeka bagi siapa pun untuk dapat mengespresikan diri secara positif dalam ranah seni sastra di Purwakarta,” kata Ali.(*)