CIMAHI-Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat (Jabar) membenarkan, tidak ada satu pun komisioner KPU Kota Cimahi yang turut menyaksikan kedatangan logistik Pemilu di Gudang Bulog Utama, Jalan Mahar Martanegara nomor 277, Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, Rabu, (29/11) malam.
Meski demikian, Koordinator Divisi (Kordiv) Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat memastikan, pendistribusian logistik untuk Pemilu 2024 sudah sesuai prosedur dan tidak didapati adanya penyimpangan.
Kordiv Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Jabar, Nuryamah mengatakan, dirinya melakukan supervisi ke Kota Cimahi sebagai bentuk pengawasan terhadap datangnya logistik Pemilu tahap kedua untuk Kota Cimahi.
Adapun logistik Pemilu yang tiba di Gudang Bulog Utama sebagai tempat penyimpanan logistik Pemilu berupa, lem perekat sebanyak 3.139, ballpoint warna biru sebanyak 10.979, spidol kecil warna biru sebanyak 18.762, spidol besar warna biru sebanyak 12, tanda pengenal KPPS sebanyak 10.920, tanda pengenal petugas ketertiban sebanyak 3.120, tanda pengenal saksi pasangan calon PWP sebanyak 4.680, tanda pengenal saksi calon peserta pemilu calon anggota legislatif sebanyak 28.080, tanda pengenal saksi calon anggota DPD sebanyak 42.120, alat coblos sebanyak 6.240, serta karet sebanyak 780.548. “Kebetulan juga baru datang beberapa jenis dan sudah dilihat ada 9 jenis logistik yang sudah datang di Gudang Bulog,” ucap Nury saat dihubungi, Kamis, (30/11).
Baca Juga:Prof. Endang: Dosen Miliki Posisi Strategis Tingkatkan Jabatan AkademikParpol Diingatkan Laporkan Dana Kampanye, Juga Lapor Akun Medsos untuk Kampanye
Dibeberkan Nury, pada saat pendistribusian logistik dari KPU RI ke KPU Kota Cimahi tidak ada satu pun komisioner KPU Kota Cimahi yang hadir dan hanya diwakili kesekretariatan KPU saja. “Memang sepanjang tadi saya berbincang dengan teman-teman KPU, utamanya tadi ada Pak Sekretaris (KPU Kota Cimahi) memang Pimpinan KPU Kota Cimahi emang gak ada,” terangnya.
“Tapi sejauh tadi kita lihat bareng-bareng, hitung bareng-bareng, tidak ada kendala bisa ter-handle meskipun sama kesekretariatan,” singgungnya.
Terkait kelayakan tempat penyimpanan logistik pemilu, dia menuturkan, Gudang Bulog Utama yang dijadikan tempat penyimpanan logistik pemilu sudah sangat representatif. “Kalau dilihat dari kelembaban itu sudah bagus, misalkan kalau ada banjir itu juga tidak akan terjadi. Jadi intinya sudah representatif untuk gudang tersebut dijadikan tempat penyimpanan logistik Pemilu,” ungkapnya.
Dibeberkan Nury, berkenaan identifikasi potensi kerawanan khususnya dalam pengadaan logistik untuk pemungutan suara dan perlengkapan pemungutan suara ditekankan harus tepat jumlah, tepat jenis, tepat bentuk, tepat ukuran, tepat spesifikasi, serta tepat kualitasnya. “Selama kita turut mengawasi langsung, untuk pendistribusian logistik Pemilu sudah sesuai hanya saja tinggal kepada tanggung jawab yang harus menjadi tanggung jawab bersama baik KPU selaku penanggung jawab teknis, Bawaslu penanggung jawab pengawas, maupun kepolisian sebagai penanggung jawab keamanan,” ujarnya.