PURWAKARTA-Penjabat (Pj) Bupati Purwakarta Benni Irwan menjadi pembina Apel Bulan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Nasional Tahun 2024 tingkat Kabupaten Purwakarta, di Lapangan Purnawarman, Sindangkasih, Purwakarta, Senin (29/1). Apel Bulan K3 Nasional ini digelar oleh Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN Purwakarta yang dihadiri para vendor atau mitra kerja PLN Purwakarta.
Pj Bupati Purwakarta Benni Irwan mengatakan Apel Bulan K3 Nasional ini dilaksanakan secara nasional mulai 12 Januari – 12 Februari 2024. “Untuk di Purwakarta, Apel Bulan K3 Nasional ini diinisiasi PLN Purwakarta,” kata Benni kepada wartawan usai apel.
Benni menjelaskan, inti pelaksanaan apel ini adalah untuk menumbuhkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya bekerja dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan dalam berbagai aspek dan bidang.
Benni menambahkan, sebagaimana arahan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziah, tiap perusahaan, pekerja, asosisasi dan pihak lainnya harus bersinergi agar setiap persoalan terkait K3 betul-betul bisa diwujudkan.
Dengan harapan semua pihak bisa melaksanakan pekerjaan dengan baik tanpa kecelakaan, perusahaan tetap berjalan dan pelayanan kepada masyarakat juga dapat ditingkatkan. “Sebagaimana arahan ibu Menaker yang pidatonya saya bacakan tadi, yaitu perusahaan, pekerja, asosisasi dan pihak lainnya harus bersinergi agar setiap persoalan terkait K3 betul-betul bisa diwujudkan,” ucap Benni.
Baca Juga:Sejumlah SD Sudah Terapkan Kurikulum Merdeka, Upaya Tingkatkan Mutu PendidikanSDN Rosela Indah Ajarkan Siswa Peduli Lingkungan
Sementara itu, Manager UP3 Purwakarta Joy Mart Soaduon Sihaloho menyebutkan, pelaksanaan apel gelar pasukan ini dapat menumbuhkembangkan, menyemangati dan menanamkan kembali budaya K3. “Pengawasan K3 betul-betul harus dilaksanakan. Walaupun kami sudah ada pengawas tenaga kerja, pun halnya para vendor juga punya pengawas sendiri, tapi intinya hal seperti ini harus terus diulang-ulang,” kata Joy.
Pasalnya, kata dia, kecelakaan kerja di berbagai perusahaan, baik swasta dan negeri, kerap terjadi setiap tahunnya. Angkanya kadang naik kadang juga turun. Hal ini menunjukkan, setelah dijalankannya budaya K3 secara konsisten tiap bulan, tiap tahun, namun masih terjadi kecelakaan kerja. “Ada berapa hal yang bisa kami garis bawahi terjadinya sebuah kecelakaan kerja. Pertama, mengabaikan alat pelindung diri (APD). Faktanya, di lapangan kadang-kadang penggunaan APD saat bekerja dianggap tidak nyaman. Sehingga tak jarang ditanggalkan dan terjadikah kecelakaan kerja,” ucapnya