Satgas Pangan Polri Pastikan Ketersediaan Beras, Memastikan Tidak Ada Penimbunan

Screenshot_20240212_150204_Instagram.jpg
Ilustrasi peninjauan gudang beras
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES –  Satuan tugas (Satgas) Pangan Polri tengah intens melakukan pengawasan dan monitoring di seluruh rantai distribusi beras, mulai dari hulu hingga hilir, guna mengamati ketersediaan dan distribusi beras serta menjaga stabilitas harga.

Kepala Satgas Pangan Polri, Brigjen Pol. Whisnu Hermawan, menyampaikan bahwa pengawasan ini merupakan bagian dari upaya Satgas Pangan Polri dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras.

“Satgas Pangan Polri terus memantau dan mengawasi ketersediaan serta distribusi beras,” ujar Whisnu.

Baca Juga:Persib Bandung Akan Uji Coba Keperkasaan melawan Suwon FC dalam Persiapan PramusimTidak Dapat Surat Pemberitahuan dari KPPS Tetap Bisa Mencoblos di TPS, Begini Caranya

Brigadir Jenderal polisi itu menjelaskan bahwa kegiatan monitoring dilakukan di tingkat hulu untuk memastikan petani beras tidak menghadapi kendala dalam memproduksi hasil sawahnya.

 “Monitoring juga dilakukan di tingkat hilir untuk mencegah terjadinya hambatan dalam jalur distribusi menuju konsumen,” tambahnya.

Whisnu juga mengungkapkan kegiatan preventif lainnya, seperti pemeriksaan rutin oleh Satgas Pangan bersama kementerian/lembaga terkait dan dinas provinsi di berbagai wilayah terhadap tempat penyimpanan atau gudang beras.

 “Tujuannya adalah untuk memastikan tidak ada penimbunan beras atau tindakan spekulatif lainnya,” jelasnya.

Hasil pemantauan Satgas Pangan Polri terkait kenaikan harga beras di beberapa daerah, menurut Whisnu, dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti gangguan cuaca, kenaikan biaya produksi, dan keterbatasan lahan dan air yang menyebabkan penurunan hasil produksi di beberapa daerah sentra produksi beras.

Meskipun demikian, Whisnu menegaskan bahwa pemerintah telah mengambil langkah-langkah antisipasi melalui kementerian/lembaga terkait.

 “Pemerintah berupaya untuk menstabilkan harga dan ketersediaan beras di pasaran, serta memastikan pasokan mencukupi hingga saat ini,” tegasnya.

Baca Juga:Pj Bupati Subang Ikuti Apel dan Patroli untuk Memastikan Kesiapan PemiluPunya KTP Jakarta, Victor Igbonefo Siap Gunakan Hak Pilih

Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Arprindo) mengeluhkan kesulitan mendapatkan pasokan beras tipe premium lokal kemasan 5 kilogram.

Ketua Umum Arprindo Roy Nicholas Mandey menyatakan bahwa kelangkaan beras premium di ritel modern disebabkan oleh kenaikan harga beras di tingkat produsen, sehingga banyak peritel memilih untuk tidak menyediakan beras premium di ritelnya.

Mandey mencatat bahwa harga beras premium mengalami kenaikan yang signifikan, dari sekitar Rp13.000 per kilogram menjadi Rp16.000-Rp17.000 per kilogram.

 Sementara itu, berdasarkan panel harga Bapanas (12/2), harga beras jenis premium saat ini mencapai Rp15.860 per kilogram, melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang berkisar Rp12.900-Rp14.800 per kilogram.

0 Komentar