Dalam Dua Tahun, Angka Kemiskinan di Subang Makin Bertambah

Angka Kemiskinan di Subang
YUGO EROSPRI/PASUNDAN EKSPRES SURVEY: Petugas Sensus dari BPS Subang sedang mengunjungi salah satu rumah warga.
0 Komentar

SUBANG-Banyaknya pabrik di Kabupaten Subang, tidak menjamin kesejahteraan masyarakat. Justru masyarakat miskin semakin bertambah banyak ketika dilakukan survey. Hal tersebut perlu perhatian Pemerintah Kabupaten Subang untuk berinovasi, agar masyarakat terlepas dari garis kemiskinan.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Badan Pusat Statistik Kabupaten Subang Cecep mengatakan, jika melihat data yang ada, pertumbuhannya terus bertambah. Sesuai data yang ada jika dibandingkan di tahun 2019 jumlah warga yang berada di garis kemiskinan di Kabupaten Subang ada sebanyak 339.607 keluarga. Tahun 2020, ada sebanyak 351.885 keluarga. Sementara untuk tahun 2021 masih belum terekap. “Terlihat ada kenaikan. Tahun 2021 kita belum merekap,” ujarnya.

Dijelaskan Cecep, dari data yang ada, masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan tentunya juga berimplikasi terhadap pendidikannya. Data tahun 2019, anak sekolah yang tamat hingga jenjang SMA hanya 13,98 persen, sedangkan di tahun 2020 naik menjadi 14,92 persen. Sedangkan yang putus sekolah ada sebanyak 34,38 Persen. “Prosentase tersebut dari sekitar 1,6 juta jiwa,” ujarnya.

Baca Juga:Pamanukan Calon Kuat Ibukota Kabupaten Subang UtaraArtis Inisial AN Ditangkap Kasus Dugaan Narkoba Adalah Anji

Sementara itu, Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Kabupaten Subang Saeful Arifin mengatakan, untuk warga Kabupaten Subang yang masih di taraf penghasilan rendah diberi bantuan. Baik melalui program pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah. “Terus diberikan bantuan. Kita juga melihat dari segi penghasilan mereka,” katanya.

Ditambahkan Saeful, program seperti Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari pemerintah pusat ataupun bantuan bantuan lain yang bersumber dari pemerintah daerah, bisa membantu masyarakat Kabupaten Subang. “Minimalnya membantu mereka. Namun ketika sudah tidak lagi berada di garis kemiskinan, maka bantuan tersebut dialihkan untuk masyarakat yang masih hidup di bawah garis kemiskinan. “Jika sudah sejahtera, bantuan tersebut kita alihkan bagi masyarakat yang masih berada di garis kemiskinan,” ungkapnya.

Sementara itu, Warga Cidahu Subang Riko S (32) menyebut, di Kabupaten Subang banyak berdiri pabrik-pabrik. Namun tetap saja, masih ada warga Kabupaten Subang yang hidup pas-pasan atau bahkan kurang. “Pabrik banyak, warga miskin juga banyak,” katanya.(ygo/vry)

Garis Kemiskinan Kabupaten Subang

Tahun 2019     339.607 keluarga

Tahun 2020     351.885 keluarga

0 Komentar