Dampak Pengurangan Jam Operasional Pasar, Omzet Pedagang Turun 60 Persen

Dampak Pengurangan Jam Operasional Pasar, Omzet Pedagang Turun 60 Persen
EKO SETIONO/PASUNDAN EKSPRES BERI MOTIVASI: Wakil Ketua DPP Ikappi, Melly Goeslaw memberi motivasi kepada peadagang pasar tradisional yang terkena dampak pemberlakukan pengurangan jam operasioanal di Pasar Panorama Lembang. 
0 Komentar

LEMBANG-Pemkab Bandung Barat menerapkan kebijakan mengurangi jam operasional pasar tradisional selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro, untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 yang saat ini melonjak.

Di pasar tradisional Panorama Lembang misalnya, aktivitas jual beli hanya diperbolehkan sampai dengan pukul 13.00 WIB kendati bakal merugikan pedagang karena bakal terjadi penurunan pendapatan.

Wakil Ketua DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), Melly Goeslaw menyampaikan keprihatinan atas pandemi yang terjadi karena secara langsung bakal berdampak pada kehidupan ekonomi, khususnya pedagang pasar tradisional. “Saya mendengar pasar ditutup jam 13.00 WIB, ya istilahnya buat pedagang 1 menit saja berarti banget, apalagi ini berkurang sekitar 4 jam ya dari biasanya. Pasti mengalami penurunan banyak sekali bagi pedagang,” kata Melly di Pasar Panorama, Senin (28/6).

Baca Juga:Pembangunan Jalur Kereta Api Menuju Pelabuhan Patimban Segera Dibangun, Berikut RutenyaPPKM Mikro Kembali Diberlakukan?, Ini Penjelasan Kadisnkes

Penyanyi sekaligus pencipta lagu ini tiba sekitar pukul 12.00 WIB, Melly Goeslaw didampingi pengurus Ikappi Bandung Barat sempat berkeliling beberapa menit melihat kondisi pasar dan berbincang dengan sejumlah pedagang sambil memberi dukungan moral kepada para mereka. “Dengan beberapa pedagang kita sempat mengobrol, kita support moral supaya tetap semangat dan menjaga protokol kesehatan. Mau tidak mau kita harus prihatin dulu untuk kebaikan ke depannya, mudah-mudahan ini cepat selesai,” ujarnya.

Melly menyebutkan, para pedagang hampir di semua pasar tradisional mengalami penurunan omset hingga 60 persen akibat dampak pandemi. Sambil tetap berusaha dan bersabar, dia meminta pedagang tetap mengetatkan protokol kesehatan hingga pandemi ini benar-benar berakhir. “Mereka ini ujung tombak keluarga maka harus benar-benar jaga prokes supaya enggak sakit. Kalau sakit, enggak kerja, terus keluarganya gimana, sementara keadaan kita sekarang seperti ini,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, pihaknya juga mengajak masyarakat untuk kembali menghidupkan kembali pasar tradisional dengan berbelanja segala kebutuhan dibanding pasar lainnya. “Saya imbau masyarakat, naiknya harga di pasar tetap lebih murah dari yang lainnya. Jadi aku minta lebih baik belanja ke pasar. Bisa nawar, dan nawar itu sensasi menyenangkan, apalagi ibu-ibu. Semahal-mahalnya harga di pasar, tetap pasar lebih murah dibanding tempat lain,” jelasnya.

0 Komentar