Merah Kuning Elita

Merah Kuning Elita
0 Komentar

Maka Golkar gerak cepat. Menggelar Musdalub. Di luar dugaan, Elita kemudian berbaju kuning. Dilantik menjadi Ketua Golkar Subang, melanjutkan masa jabatan Imas.

Otomatis Elita pun harus melanjutkan target politik Golkar. Tidak ada pilihan lain memperjuangkan pasangan Imas-Sutarno agar menang di Pilkada. Sesuatu yang berat. Elita naik kapal beringin saat ada badai politik.

Ia pun legowo. Berbicara lantang agar publik Subang tetap memberikan kepercayaan kepada Golkar. Toh masih ada Sutarno yang bisa didukung, bisa kampanye. Toh jaringan Golkar mengakar. Kadang masyarakat bawah tidak kenal calon, kenalnya partai. Mukjizat itu yang diharapkan. Tapi Pilkada 2018 tidak hanya suksesi untuk Bupati Subang, sekaligus untuk Pilgub Jabar. Elita pun bekerja keras memenangkan Dedi Mulyadi.

Baca Juga:Nasib Pedagang di Tengah PPKM Darurat Harus Jual Barang Berharga Demi KebutuhanKIIC Bagikan 3 Sapi dan 50 Domba

Mukjizat itu belum berpihak. Imas-Sutarno finish di posisi ketiga. Meraih 232 ribu sauara. Tapi selisih tipis dengan suara calon dari PDIP yang meraih 235 ribu suara.

Tapi Golkar, tentunya Elita, masih bisa berbangga hati. Pasangan Dedi Mulyadi-Deddy Mizwar menang di Subang. Meraih 346 ribu suara. Mengalahkan pasangan Ridwan Kamil-Uu yang meraih 217 ribu suara. Meskipun Dedi hanya berada di urutan ketiga se-Jawa Barat. Ridwan Kamil melenggang ke kursi gubernur.

Elita kemudian membuktikan lagi bahwa dirinya serius memimpin Golkar. Di Pileg 2019 Golkar Ngabret! Berhasil menambah dua kursi legislatif. Dari yang sebelumnya 7 kursi menjadi 9 kursi. Target ini sebenarnya sedikit melesat, kabarnya Golkar membidik kursi Ketua DPRD. Ingin meraih suara terbanyak.

Tapi rupanya itu tidak mudah. PDIP dipimpin politisi senior Maman Yudhia masih bisa mengamankan dominasinya mempertahankan 10 kursi. Elita harus puas duduk sebagai Wakil Ketua DPRD. Tapi Elita pun membuat kejutan lainnya: berhasil mendudukkan anaknya di kursi DPRD Jawa Barat.

Kejutan demi kejutan dari Golkar masih sering terasa. Misal bedah rumah, bantuan untuk nelayan dan kehebohan bantuan untuk korban banjir Pamanukan. Konvoi memberikan bantuan dalam jumlah besar.

Entah kejutan apa yang disiapkan Golkar untuk Pilkada 2024 mendatang. Mungkin akan terasa seru. Sebab Subang tanpa incumbent. Di 2023 Bupati Jimat-Akur habis masa jabatan. Sementara jadwal Pilkada serentak dimundurkan jadi 2024.

0 Komentar