Produksi Ikan Meningkat namun Tingkat Konsumsi Hanya 35 Persen, Ini Penyebabnya

Produksi Ikan Meningkat namun Tingkat Konsumsi Hanya 35 Persen, Ini Penyebabnya
0 Komentar

SUBANG-Produksi ikan di Subang terus mengalami peningkatan pada semester 1 jika dibandingkan tahun lalu. Bahkan sebelum pandemi, angka produksi ikan dua tahun terakhir pada semester 1 tidak setinggi saat ini.

Namun ironis, meskipun produksi ikan dari nelayan dan pembudidaya meningkat tapi harga ikan di pasaran melonjak. Padahal pemerintah mengajak masyarakat untuk gemar makan ikan.

Data dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) yang diperoleh Pasundan Ekspres menyebutkan, sejak 2018 tingkat konsumsi masyarakat terhadap ikan baik air tawar dan laut hanya 35 persen.

Baca Juga:Relokasi Cibalandong Jaya Tersandung Beda Luas TanahBaznas Sasar Pabrik Bentuk Unit Pembentukan Zakat

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang Maman Firmansyah mengatakan, pandemi Covid-19 tak mempengaruhi produksi ikan.

Data tahun 2020 pada semester 1 menunjukan bahwa produksi ikan dari budidaya ikan air tawar mencapai 55.863,60 ton, perikanan tangkap (laut) 22.357,25 ton sedangkan ikan olahan 46.901,16 ton.

“Melihat dari data yang dipastikan produksi ikan di Kabupaten Subang sangat,” ungkapnya kepada Pasundan Ekspres, Rabu (28/7).

Tahun kedua pandemi yakni semester 1 tahun 2021 produksi ikan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Produksi budi daya ikan air tawar 56.980,87 ton, perikanan tangkap 22.413,14 ton dan  ikan olahan 47.604,68 ton.

“Artinya terjadi peningkatan produksi ditengah pandemi, walaupun 5-10 persen,” ujarnya.

Sekretaris Dinas Kelautan dan perikanan Kabupaten Subang  Dinar Waldinar mengatakan, ada beberapa faktor terjadinya peningkatan produksi ikan di tengah pandemi. Antara lain pembinaan peningkatan produktivitas, penggerakan roda ekonomi melalui pemberian bantuan baik kapal, bibit dan lainnya dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.

“Kita selalu berkordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk membantu nelayan di Kabupaten Subang,” ujarnya.

Dinas berharap agar para pembudidaya dan nelayan terus melakukan aktivitas agar produksi ikan tetap terjaga. Menurutnya, di tengah pandemi ini masyarakat memerlukan makanan berupa ikan.

Baca Juga:Jalan Lingkar Kota Lintasi Cibogo dan CijambeSerapan Anggaran Infrastruktur Minim, DPRD Evaluasi PUPR dan PRKP

Warga Gang Cendrawasih Ifan Maulana (37) mengatakan, harga ikan air tawar dan laut saat ini mengalami kenaikan. Ikan mas yang biasanya Rp22.000 menjadi 28.000 per kg.

“Dari pada beli ikan mending tahu tempe, apalagi di tengah pandemi seperti ini,” ujarnya.

Pedagang ikan di salah satu pasar tradisional Jayadi (55) mengakui harga ikan mengalami lonjakan saat ini. Menurutnya, kurangnya pasokan ikan dari nelayan.

0 Komentar