Taliban is Back!

Taliban is Back!
0 Komentar

Sudah lihat foto-foto anggota Taliban di Istana Presiden, Kabul, yang ditaklukkan itu? Merekalah pasukan yang dipimpin Haqqani. Yang tidak ada takutnya, terus menyerbu hingga menguasai jantung pertahanan Afghanistan. Dalam waktu kurang dari satu bulan, Afghanistan bisa ditaklukkan oleh Taliban. Tanpa ada perlawanan sengit.

Saya jadi ingat, bagaimana nasib Presiden Suriah Bashar Assad saat ini? Padahal Suriah sudah lebih lama terus-terusan digempur sejak tahun 2015 oleh opisisi yang dibantu ISIS. Tapi Assad tetap kokoh memegang kendali Suriah. Dijaga ketat oleh aliansi politiknya: Rusia dan Iran. Malah di tahun 2021 lalu, Assad kembali terpilih menjadi Presiden.

Mungkin Paman Sam sudah lelah setelah 20 tahun mempertahankan Afghanistan. Malah lebih lama lagi, sudah sejak tahun 1980-an melatih jihadis Afghanistan. Saat itu kepentingannya melawan tentara merah ‘Uni Soviet’. Memang berhasil. Soviet kalah.

Baca Juga:Ada Beasiswa untuk Atlet Pencak Silat, Ini SyaratnyaJadwal Pemadaman Listrik Besok Rabu 18 Agustus 2021 di Subang, Cek Wilayah di Sini Mana Saja

Tapi kemudian, mereka yang dilatih itu beranak pinak, mendirikan faksi jihadis seperti Al Qaeda. Senjata makan tuan, kemudian Al Qaeda menjelma menjadi kekuatan teroris internasional. Malah berani melawan maha guru Amerika melalui serangan ke Gedung WTC dan Pentagon pada 11 September 2001. Peristiwa itu menewaskan 3.000 orang.

Amerika berduka, marah, murka! Apalagi ternyata otak serangan mematikan itu, ‘murid durhaka’ masa lalunya yaitu Osama bin Laden. Di bawah komando Presiden Bush, Amerika meminta Taliban menyerahkan Osama yang kaya raya itu. Taliban menolak.

Maka tanpa ampun Taliban diserbu. Kekuasaannya di Afghanistan dijatuhkan tahun itu pula. Rupanya memburu seorang Osama sangat alot. Baru berhasil ditemukan dan tembak mati 10 tahun kemudian: tahun 2011.

AS juga harus membayar mahal atas operasi di negara kelahiran sufi dan penyair terkenal Jalalludin Rumi itu. Selama 20 tahun sekitar 3.500 tentara gabungan koalisi AS tewas di Afghanistan. Dua pertiga dari jumlah itu adalah tentara Amerika. Korban masyarakat sipil lebih banyak lagi. Sulit menghitungnya.

Sebuah universitas di AS menghitung, Amerika juga telah menghabiskan biaya sekitar 1 miliar dollar AS setara Rp14 kuadriliun. Tapi tidak dihitung berapa dollar yang didapatkan.

Dampak lainnya juga dirasakan oleh berbagai negara di dunia. Karena doktrin jihad yang dikembangkan, Afghanistan menjadi sarang teroris. Kelak melahirkan melahirkan Al Qaeda yang dimotori Osama. Alumni jihadis Afghanistan pula yang kemudian beraksi di Indonesia dan Filipina. Mereka berhimpun di bawah bendera JAD (Jamaah Ansharud Daulah).

0 Komentar