Pantau Wilayah Jelang Puncak Musim Hujan

Pantau Wilayah Jelang Puncak Musim Hujan
0 Komentar

Dandim Instruksikan Danramil dan Babinsa
SUBANG-Dandim 0605/Subang Letkol (Czi) Irsad Wilyarto SIp mengintruksikan seluruh Danramil dan Babinsa agar memantau wilayahnya menghadapi puncak musim penghujan Februari 2022.

Dia mengatakan, geografis Kabupaten Subang merupakan pegunungan di wilayah selatan, dan dataran di wilayah tengah sampai ke Pantura, serta pesisir pantai. Geopgrafis itu memiliki berbagai potensi bencana alam. Mulai dari longsor, dan banjir bandang, pohon tumbang, serta angin puting beliung. Banjir kiriman dari selatan dan banjir ROB dari laut Pantura.

“Semua ancaman bencana alam tersebut, tentunya kita semua harus waspada, karena bencana datang tiba-tiba, dan tidak bisa prediksi. Terlebih saat ini kita sedang menghadapi puncak musim penghujan, hingga bulan Februari nanti,” ucap Letkol Irsad, belum lama ini.

Baca Juga:Subholding Upstream Pertamina Luncurkan Program Data Reprocessing Seismik 2D CubedVoni Siti Anggraeni Resmi Gantikan Fajar Trengginas Sebagai Anggota DPRD Subang 

Sementara itu, upaya yang dilakukan oleh Kodim 0605/Subang sudah melakukan penanaman pohon di DAS Cilamaya, bersama warga Kepala Desa Ponggang, sejumlah aktivis lingkungan serta Dinas Lingkungan Hidup. Kemudian Koramil 0511/Pusakanagara sudah melakukan mitigasi bencana, berupa gorol, atau membersihkan sampah dari aliran sungai, bersama warga dan Kades.

“Hal itu kami lakukan sebagai upaya antisipasi, meski penanaman 1000 pohon Sabtu kemarin itu, dampaknya tidak bisa dirasakan sekarang, tetapi jangka panjangnya baru terlihat manfaatnya. Sementara gorol, manfaatnya bisa kita rasakan langsung oleh masyarakat, karena banjir pantura, salah satu penyebabnya diakibatkan adanya penyumbatan aliran air di sungai oleh sampah,” terangnya.

Dia menegaskan, babinsa dan para danramil, setiap hari selalu memberikan laporan ke Kodim, terkait perkembangan dan situasi di masing-masing daerahnya. Sehingga setiap kejadian bencana, TNI selalu sigap dan terdeoan di dalam melakuan penanggulangan maupun penanganan bencana. Seperti yang terjadi sebelumnya di Desa Cirangkong Kecamatan Cijambe, banyak rumah dan tempat ibadah serta pondok pesantren, yang rusak akibat puting beliung.

“Kami akan gerak cepat (gercep), jika terjadi bencana alam, seperti memperbaiki sejumlah rumah, mesjid dan ponpes, yang rusak. Tetapi mudah-mudahan saja, di tahun ini bencana bisa mereda,” jelasnya.(ysp)

0 Komentar