Inalillahi, Dua orang Warga Subang Meninggal Akibat DBD

Inalillahi, Dua orang Warga Subang Meninggal Akibat DBD
0 Komentar

SUBANG– Masyarakat Kabupaten Subang diminta lebih waspada terhadap penyakit musim hujan yakni demam dengue dan demam berdarah dengue (DBD) yang ditularkan oleh nyamuk jenis Aedes Aegypti. Pasalnya, di Januari 2022 ini, sudah ada dua orang meninggal dunia akibat penyakit tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang dr.Maxi mengatakan, di awal tahun ini sudah ada 16 kasus DBD, 2 orang diantaranya meninggal dunia. “Baru-baru ini sudah ada 2 orang yang meninggal dunia,” kata dr. Maxi kepada Pasundan Ekspres, Senin (25/1).

Dia menjelaskan dari data tahun 2021, ada 287 kasus DBD, dan 7 diantaranya meninggal dunia. Sedangkan ditahun 2020 ada 283 kasus, 4 orang diantaranya meninggal dunia. “Ya itu jika melihat dari data nya, kasus terbanyak ada di 9 puskemas yaitu Sukarahayu 74 kasus, Cikalapa 57 kasus, Cibogo 34 kasus, Rawalele 21 kasus, Pagaden 17 kasus, Kaljati 13 kasus, Binong 11 Kasus, Purwadadi 8 Kasus dan Jalan cagak 7 Kasus,” ungkapnya.

Baca Juga:Bikin Kaget, Celine Evangelista Ternyata Sudah Hilang Perawan Saat Usia Segini..Nora Alexandra Unjuk Bagian Tersembunyi, Netizen: Mulus Banget

Dia menambahkan ada dua jenis kasus demam berdarah, yakni demam dengue (DD) yang memiliki gejala penurunan trombosit dibawah 100 ribu dan juga Hemotokrit (Kekentalan darah) sehingga mengakibatkan tubuh menjadi panas. Sedangkan untuk DBD memiliki gejala yang sudah mengarah kepada kebocoran plasma darah, sehingga di kulit timbul bercak darah ” Iya harus dipahami antara DD dan DBD, yang berpotensi mematikan adalah DBD,” paparnya.

Dia mengimbau masyarakat agar selalu menerapkan 3M+(Menguras, Menutup dan Mendaur) serta melakukan lemberantasan sarang nyamuk. “Ini sangat dianjurkan untuk memberantas sarang nyamuk,” ujarnya.

Sementara itu Dinas Kesehatan melakukan upaya penanggulangan penyebaran nyamuk Aedes Aegypti dengan Fogging di beberapa titik, seperti di wilayah Ciasem, Purwadadi, Sukarahayu, Rawalele, Tannjungwangi dan Jalancagak. “Fogging ada kriteria nya, adapun untuk di tahun anggaran 2022 ini, kami siapkan kegiatan fogging di 60 titik,termasuk bubuk abate sebanyak 2-3 wadah isi 25 kilo,” pungkasnya.(ygo/sep)

0 Komentar