DLH Kabupaten Purwakarta: Limbah IBR Tak Mengalir ke Kolam Warga

DLH Kabupaten Purwakarta: Limbah IBR Tak Mengalir ke Kolam Warga
Foto: Dokumentasi PT IBR PERIKSA INSTALASI: Dinas Lingkungan Hidup bersama Satgas Citarum Harum melakukan proses pemeriksaan lapangan instalasi pengolahan air limbah PT Indo Bharat Rayon.
0 Komentar

PURWAKARTA-Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Purwakarta mengeluarkan berita acara verifikasi atas aduan warga yang berkaitan dengan matinya ratusan ikan di kolam warga di sekitar pabrik PT Indo Bharat Rayon.

Berita acara verifikasi tersebut menyebutkan, tidak didapati potensi air limbah yang keluar ke lokasi kolam ikan warga di Kampung Sukamulya, Desa Cilangkap, Kecamatan Babakan Cikao, Purwakarta yang menyebabkan kematian ratusan ikan di kolam tersebut.

Surat tersebut dikeluarkan pada 31 Januari 2022 lalu dan ditandatangi di antaranya oleh Idat Hidayat selaku Kabid Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup pada DLH Purwakarta, Dewi Mayavanie Susanti dan Dadan Suwandana selaku Pengawas Lingkungan Hidup Ahli Muda pada DLH Purwakarta. “Sebelumnya, atau tepatnya pada 25 Januari 2022, DLH Purwakarta bersama Satgas Citarum Harum Sektor 15 melakukan pemeriksaan lapangan ke lokasi yang diadukan warga di Kampung Sukamulya,” kata Manager Humas PT Indo Bharat Rayon, Irwan Setiawan kepada wartawan, Kamis (3/2).

Baca Juga:Kapolres Ketatkan Pemberian Izin Keramaian di KarawangDPRD Karawang Minta Pemkab Bantu Pemasaran UMKM

Tim DLH, Satgas Citarum Harum bersama Manajemen PT IBR, sambungnya, melakukan pemeriksaan lapangan di dalam wilayah IBR yang berbatasan dengan lokasi yang diadukan. “Dan tidak didapati potensi air limbah yang keluar ke kolam tersebut,” ujarnya .

Menurutnya, instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang sesuai regulasi telah dimiliki PT IBR. Bahkan, instalasi pengolahan air limbah tersebut sudah dilengkapi dengan pipa-pipa khusus untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan hidup di sekitar pabrik. “Artinya, pengelolaan limbah dan air limbah tidak mungkin keluar dari unit pengolahan dikarenakan air limbah mengalir pada pipa-pipa khusus pada unit pengolahan limbah,” kata Apih Irwan, panggilan akrabnya.

Setelah ditelusuri bersama aparat terkait, lanjutnya, penyebab ikan-ikan di kolam warga mati mendadak dikarenakan sungai di sekitar wilayah tersebut surut, sehingga tidak ada feed air ke kolam ikan, dan kolam menjadi kekurangan air.

Irwan juga menegaskan komitmen manajemen perusahaan yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum untuk terus mendukung terciptanya program Citarum Harum yang tengah digalakan oleh pemerintah pusat.(add/sep)

 

0 Komentar