Agenda Pembangunan di Kecamatan Pusakajaya Tertunda Akibat Penanganan Covid-19

Agenda Pembangunan di Kecamatan Pusakajaya Tertunda Akibat Penanganan Covid-19
YOGI MIFTAHUL FAHMI PASUNDAN EKSPRES PROBLEMATIKA: Musrenbang Kecamatan Pusakajaya yang dipimpin langsung oleh Camat Pusakajaya Drs Vino Subriadi.
0 Komentar

SUBANG-Musrenbang tingkat Kecamatan Pusakajaya diawali dengan perhatian terhadap situasi Covid-19. Hal ini menyusul problematika pembangunan yang terus dihadapkan dengan ketidakpastian pelaksanaan pembangunan.

Camat Pusakajaya Drs Vino Subriadi menyampaikan, sejak dua tahun terakhir, banyak agenda pembangunan yang tertunda dan bahkan kegiatannya hilang. Hal ini karena pagi anggaran yang ada banyak dialokasikan untuk penanganan Covid-19.

“Hingga saat ini kita masih berkutat dengan penanganan Covid-19, pelaksanaan vaksin, hingga soal prokes yang masih harus tetap dijaga,” imbuhnya.

Baca Juga:BPN Purwakarta Canangkan Zona IntegritasTidak Mengantongi IMB, Bangunan Liar di Kecamatan Babakan Cikao  Purwakarta Dirobohkan

Ia memahami, kondisi masyarakat yang mulai lelah soal Covid-19 dengan segala jenis dampaknya. Namun, karena soal Covid-19 yang masih ada juga, membuat banyak rencana pembangunan tertunda, atau anggaran teralihkan.

“Saya memahami keresahan itu. Tapi karena Covid-19 ini masih ada meskipun lelah, tapi ikhtiar itu harus terus kita lakukan, dengan apa? Kita percepat pemberian vaksin. Sasaran vaksin yang bisa vaksin, ayo divaksin. Itu ikhtiar yang mudah mudahan membuat Covid-19 ini semakin terkendali,” katanya.

Bila Covid ke depan terkendali, juga akan berdampak pada pembangunan yang direncanakan. Jika berkaca pada dua tahun terakhir, banyak perencanaan yang harus tertunda atau tercoret hingga bahkan anggaran di Desa pun dinilai minim dengan pagu anggaran yang telah ditetapkan.

Contohnya adalah, pada tahun 2022 ini ada beberapa kegiatan pembangunan infrastruktur Jalan Kabupaten di Kecamatan Pusakajaya yang akan dibangun. Setidaknya ada 5 titik pembangunan jalan yang tersebar di Desa Rangdu, Cigugur serta Karanganyar.

“Kesemuanya adalah jalan penghubung, tapi jangan dulu berpikiran akan dilaksanakan. Sebab ketidakpastian itu masih ada, namun kita tentunya berharap kegiatan-kegiatan itu bisa dilakukan,” imbuhnya.

Termasuk apa yang dialami oleh desa soal ploting anggaran sebesar 68 persen dari Dana Desa yang sudah ditetapkan rinciannya. Hal ini tentunya menjadi catatan bagi semua, bahwa jika ingin kembali dalam kondisi normal, penanganan Covid-19 menjadi hal yang juga perlu diperhatikan oleh semua pihak.

“Kondisi normal yang diharapkan mulai dari Desa hingga Pusat, baik kaitannya dengan pembangunan atau kehidupan. Mari kita ikhtiar dulu, sukseskan vaksinasi agar imun kita kuat dan Covid juga dengan beragam upaya bisa dikendalikan,” ujarnya. (ygi/vry)

0 Komentar