Tantangan KPU Dalam Menghadapi Potensi Timbulnya Masalah Pada Pemilu 2024

Tantangan KPU Dalam Menghadapi Potensi Timbulnya Masalah Pada Pemilu 2024
Brevo Yant Hadiansyah, S.Sos.,M.A.P (Kasubag Teknis Penyelenggara Pemilu, Partisipasi dan Humas KPU Kabupaten Subang)
0 Komentar

5.Meningkatkan Partisipasi Rakyat Untuk Pemilu 2024
Partisipasi masyarakat merupakan hal yang sangat penting dalam mensukseskan pemilu, dan sebagai bentuk ekspresi demokrasi. Dalam ajang pemilu, partispasi masyarakat juga merupakan sikap akan kepedulian dan dukungan terhadap negara. Maka dari itu, sangatlah penting bagi KPU untuk mensosialisasi dan memberi pendidikan terkait penyelenggaraan pemilu guna meningkatkan kesadaran rakyat untuk berpartisipasi.

Sebagai penyelenggara pemilu, strategi yang bisa KPU lakukan dalam memberikan sosialisasi yaitu; Pertama, Membentuk formula sosialisasi dan menentukan sasarn jangka panjang, di mana strategi ini berkaitan dengan perencanaan dengan mempertimbangkan beberapa aspek penting yaitu kondisi lingkungan, kondisi sosial masyarakat dan peluang ancaman serta tujuan nilai-nilai dari target yang ingin di tuju. Kejelasan perencanaan juga penting karena ini akan menentukan sasaran dalam melakukan sosialisasi dan metode apa yang akan dipakai, apakah dengan tatap muka, atau via zoom meeting karena saat ini sedang ada wabah Covid-19, untuk sosialisasi dan memberikan pemahaman bahwa pemilu sebagai mekanisme mengelola konflik di antara kelompok-kelompok politik secara damai dan berfungsi sebagai sarana integrasi nasional.

Kedua, Memberikan pemahaman tentang pentingnya keterlibatan masyarakat. Dalam memberikan pemahaman, strategi ini menyangkut tentang bagaimana sosialisasi harus bisa menyasar setiap kelompok masyarakat tentunya dengan metode yang berbeda-beda dan pendekatan yang berbeda pula. Seperti saat ini, di mana populasi generasi milenial mendominasi, maka pendekatan untuk mengajak generasi milenial bisa dengan memanfaatkan teknologi, seperti mengajak membuatk konten kreatif berupa video. Selain itu, saat memberikan materi sosialisasi, KPU bisa melakukan survei terlebih dahulu tentang apa yang menarik bagi generasi milenial yang notabene adalah pemilih pemula, sehingga KPU bisa menyesuaikan muatan materi sosialisasi seperti apa yang cocok untuk mereka, tapi tetap memiliki orientasi membangun kesadaran kepada pemilih muda tentang pentingnya peran pemuda dalam kegiatan demokrasi.
Ketiga, meningkatkan kepercayaan publik terhadap penyelenggara dan hasil pemilu.

Baca Juga:Tridjaya Motor Pagaden Bantu Renovasi Rutilahu Milik Warga Subang Vaksinasi dan Donor Darah Ramaikan Semarak Kemerdekaan dalam Rangka HUT ke-14 Pasundan Ekspres dan HUT ke-6 Sajati

Sebagai sebuah nilai yang sangat penting, kepercayaan publik merupakan hal vital dalam pemilu, sebagaimana kepercayaan publik ini akan menentukan indeks partisipasi publik dalam mensukseskan pemilu. Sebelumnya pernah tercatat bahwa tingkat partisipasi sudah cukup baik di angka 76,09 persen namun tetap perlu ditingkatkan agar mendekati target nasional yakni 77,5 persen.

0 Komentar