Fishki Keripik Ikan Patin Siap Tembus Pasar Internasional

Fishki
INTERNASIONAL: Keripik kulit ikan patin Fishki siap menyasar pasar internasional, seperti Malaysia, Panama, Norwegia dan Australia. ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Fishki Ingin Jadi Produk Khas Purwakarta

PURWAKARTAKulit ikan patin yang semula tidak memiliki nilai ekonomis berhasil diubah menjadi makanan ringan bercita rasa gurih ditangan para pemuda asal Kabupaten Purwakarta.
Adalah Sendy Akhmad Nugraha bersama ketiga rekannya yakni Masani, Fajar Kurnia Rahma dan Prima Sukmana Resma, yang berhasil memproduksi keripik ikan patin dengan merek dagang Fishki.

“Saya bersama ketiga teman saya merintis UMKM dengan memproduksi keripik ikan patin bernama Fishki.

ami kemas dengan sebaik mungkin, sehingga tampilannya menarik,” kata Sendy di Perumahan Bukit Mutiara Regenci, Desa Ciwangi, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta, belum lama ini.

Baca Juga:Pilkades Serentak di Kabupaten Subang 2023 Terancam DitundaSurga Kuliner Paradise Pujasera Pamanukan, Sediakan Berbagai Menu Andalan

Dijelaskan Sendy, Fishki berada di bawah naungan PT Sentosa Shiwu Internasional.

“Usaha ini dimulai sejak 2015 lalu oleh saya seorang diri. Kemudian, pada 2020 saya mengajak ketiga rekan saya yang memiliki bidang usaha yang sama untuk lebih mengembangkan keripik kulit ikan patin ini,” ujarnya.

Sendy bercerita, ide untuk membuat keripik kulit ikan patin tersebut muncul ketika dirinya melihat proses produksi ikan patin filet yang hanya diambil dagingnya saja.

Sedangkan kulitnya dikupas dan dipisahkan begitu saja.

“Melihat kulit ikan patin yang tidak dimanfaatkan dengan baik, padahal memiliki kandungan protein tinggi, didorong program “Gemar Iklan” yang digaungkan pemerintah, maka saya memutuskan membeli kulit ikan patin tersebut dan mengolahnya menjadi cemilan,” ucapnya.

Kulitnya cocok dijadikan keripik

Menurut Sendy, kulit ikan patin adalah yang paling cocok untuk dijadikan keripik. Pasalnya, kulit ikan patin memiliki tekstur yang sesuai untuk dijadikan keripik.

Disebutkannya, proses pembuatan keripik ikan patin cukup sederhana. Yakni, kulit ikan patin dicuci berulang kali sampai benar-benar bersih untuk kemudian dibumbui hingga merata lalu digoreng.

“Awalnya hanya bisa memproduksi perbulan hanya sebanyak 1.000 pouch (kemasan), sekarang meningkatkan menjadi 10.000 pouch per bulan,” ucapnya.

Baca Juga:Disdik Kebut Perbaikan Bangunan Ruang KelasBLT BBM 2.033 Nelayan Cair, Dibagikan Dua Tahap

Satu kemasan kulit ikan seberat 50 gram ini, bukan hanya dijual sendiri melainkan pihaknya membuka joint partner (reseller) yang saat ini sudah menyebar hingga ke berbagai wilayah di Jawa Barat serta Bali.

“Kami membuka kesempatan bagi yang ingin mulai berwirausaha dengan menjadi reseller, tentunya ada harga khusus. Kulit ini cocok menjadi cemilan atapun teman nasi dan awet selama satu tahun,” katanya.

0 Komentar