Pasundan Ekspress – Hiruk Pikuk Pemilu 2024 sudah ramai diperbincangkan.
Asas pemilu yang jujur dan adil yang sudah ada diindonesia terlena gara – gara sekumpulan kelompok yang tidak bertanggung jawab dengan uang bisa membeli segalanya.
Pemilu merupakan tindakan manipulasi untuk mengganggu proses dan hasil pemilu sehingga kepentingan publik digantikan oleh kepentingan pribadi atau kelompok yang mendapatkan keuntungan dari tindakan tersebut.
Dugaan kecurangan ini malah berasal dari KPU, yaitu menemukan sejumlah data dan fakta terkait dugaan kecurangan yang dilakukan KPU pusat kepada sejumlah KPU daerah.
Baca Juga:Game Seal M Akan Segera Hadir CBT di Indonesia6 Film dan Series Wattpad Mirip Argantara, Dijodohin Karena Wasiat Orangtua
Kecurangan itu berupa intimidasi sekaligus iming-iming agar KPU daerah merekayasa hasil verifikasi faktual beberapa partai politik, supaya lolos sebagai peserta Pemilu 2024.
Koalisi dan anggota KPU daerah yang mengaku tahu soal praktik ini, melalui firma hukum AMAR dan Themis, sudah melayangkan somasi kepada KPU RI pada Selasa (13/12/2022) lalu.
Pemilu 2024 Curang Kembali
Saat itu, mereka memberi tenggat 7 hari agar KPU meresponsnya. “Namun, hingga saat ini, berdasarkan informasi yang diterima oleh Koalisi, KPU belum membalas dan menindaklanjutinya,” ujar perwakilan koalisi dari Indonesia Corruption Watch (ICW), Kurnia Ramadhana, kepada wartawan pada Minggu (18/12/2022).
“Atas dasar hal tersebut, maka langkah lanjutan dari proses itu adalah melaporkan anggota KPU RI ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP) Republik Indonesia dalam waktu dekat,” tambahnya.
Sebelumnya, koalisi ini telah membuka pos pengaduan independen selama sepekan terakhir.
Namun, jika melihat krisis kapitalisme sekarang, banyak orang yang kehilangan optimisme.
Demokrasi liberal, yang dulu dipuja-puja akan membawa kebebasan dan kemakmuran,
justru membawa mayoritas (99%) rakyat dalam kemiskinan, kesengsaraaan, dan utang.
Maka pemilu bisa dibeli dengan uang karena pada kenyataannya masyarakat indonesia itu dominannya itu mengalami krisis uang
Baca Juga:Berjualan Melalui TikTok Seller Shop Tanpa Minimum Followers!Enhypen Boy Grup Korea Pertama Yang Menghadiri Prada Fashion Week 2023!
Pertama, relasi yang kuat di antara para penyelenggara pemilu, penggunaan sumber daya untuk memberikan imbalan kepada individu yang telah memberikan dukungan.
Setiap calon dalam pemilihan merasa perlu untuk mengeksploitasi relasi personal, ataupun kekerabatan demi kemenangan yang ingin diperoleh.
Relasi yang terbangun ini melibatkan hal-hal material dan non-material sebagai bahan transaksi di antara para aktor tersebut.