Penyimpanan Obat yang Baik dan Benar, Untuk Menghindari Obat Menjadi Rusak

penyimpanan obat
0 Komentar

Pasundan Ekspres – Penyimpanan Obat yang baik dan benar, supaya obat tersebut tidak menjadi rusak, tidak berbahaya dan bisa meminum obat tersebut dengan aman.

Penyimpanan Obat yang Baik dan Benar

~ Jauhkan dari sinar matahari langsung seperti yang tertera pada kemasan.

~  Sediakan wadah penyimpanan obat dan pilah-pilah obat menurut jenisnya, untuk memudahkan ketika kita mencarinya.

~ Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat.

Baca Juga:Kesenian Toleat dan Mengetahui Keberadaannya, Lalu Bagaimana Kondisi Kesenian Tersebut? Simak di sini!Pilihan Warna Honda Beat 150 Cc Terbaru Lengkap dengan Daftar Harganya

Beberapa obat memiliki kemiripan nama dan kemasan sehingga harus hati-hati dalam menyimpan obat agar tidak salah ambil.

~ Simpan obat pada suhu ruang.

a. Sebagian besar obat teroksidasi/rusak pada suhu yang terlalu panas. Suhu penyimpanan disesuaikan dengan petunjuk yang tertera pada kemasan. Berikut macam-macam suhu penyimpanan obat berdasarkan Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) :

~ Suhu beku : suhu dipertahankan secara termostatik antara -25º dan -10ºC

~ Suhu dingin : disimpan dalam lemari pendingin dengan suhu stabil pada rentang 2º – 8ºC

~ Suhu sejuk : pada rentang suhu 8° – 15° C, jika tidak disebutkan, obat yang perlu disimpan pada suhu sejuk dapat disimpan disuhu dingin.

~ Suhu ruang/suhu kamar : suhu pada ruang kerja tidak lebih dari 30°C

~ Suhu Hangat: disebut hangat jika suhu pada rentang 30° – 40°C

~ Panas berlebih jika suhu lebih dari 40° C

b. Perlindungan dari pembekuan: Biasanya terdapat keterangan pada etiket bahwa zat harus terhindar dari pembekuan agar tidak terjadi kerusakan isi.

Baca Juga:Persib Bandung VS Arema FC, Mempertahankan Konsistensi Permainan Dalam Setiap PertandinganCara Membuat Kartu Kredit BCA, Lengkap dengan Syarat-syarat yang Harus Kamu Siapkan

~ Simpan obat ditempat yang tidak panas atau tidak lembab karena dapat menimbulkan kerusakan.

~ Periksa kondisi obat secara rutin, jangan menyimpan obat yang telah kadaluarsa atau rusak.

~ Jauhkan dari jangkauan anak-anak. Bila perlu jelaskan kepada anak manfaat dan bahaya dari obat tersebut. Sebaiknya disimpan dalam lemari obat yang terkunci.

~ Bersihkanlah wadah/kotak tempat penyimpanan obat secara rutin.

~ Perhatikan tanda-tanda kerusakan obat dalam penyimpanan. Misal : perubahan warna, rasa, bau, dan penggumpalan.

~ Perhatikan masa batas penggunaan obat setelah kemasan dibuka.

c. Beberapa obat terdapat informasi pada label atau kemasan terkait masa penyimpanan obat setelah dibuka. Misalnya, sirup kering yang pada umumnya adalah sirup antibiotika, setelah direkonstitusi dapat disimpan paling lama 7 hari.

0 Komentar