Gelorakan Optimisme

POJOK REDAKSI--CATATAN YUSUP BAGIAN 1--Gelorakan Optimisme
Yusup Suparman (Pemimpin Redaksi Pasundan Ekspres)
0 Komentar

Oh iya, tugas saya saat itu wartawan sekolah. Bersama dengan belasan siswa dari berbagai sekolah lainnya.

Kegiatan mereka, menulis berita dan artikel. Tiap hari. Tiap pulang sekolah ke Pasundan Ekspres.

Proyeksi, listing dan budgeting berita. Begitu kami belajar mengelola media.

Kami tiap hari minimal harus punya tiga tulisan. Tema besarnya tentang pendidikan dan yang lagi trend di kalangan remaja.

Baca Juga:Tridjaya Elektronik Kini Hadir di Haurgeulis, Tawarkan Harga Murah dan Barang Lengkap Pesantren Daarul Abbas Al Maliki Diresmikan, Program Unggulan Tahfidz Quran dan Cara Cepat Baca Kitab Kuning

Tiap hari wawancara guru, bahkan kepala sekolah. Juga teman sebaya  sudah jadi makanan sehari-hari. Tak semua siswa bisa melakukan itu. Hanya kami Wartawan Ekspresi. Ada kebanggaan.

Beberapa bulan berjalan program Wartawan Ekspresi, saya ditunjuk sebagai koordinator para wartawan muda itu.

Saat itu ada rubrik di koran, halaman Ekspresi. Redakturnya Very. Tiap hari kami diarahkan. Berita kami diedit olehnya.

Karena saat itu koordinator, perlahan  belajar mengedit berita beberapa wartawan sekolah. Selain ngedit, tugas koordinator memimpin proyeksi, listing dan budgeting berita.

Aktivitas itu berjalan sampai saya kelas XII. Sampai menyelesaikan ujian nasional. Besoknya ujian, saya masih harus nulis dan ngedit berita teman-teman wartawan sekolah.

Pulang jam 8 malam ke rumah. Hampir tiap hari. Lanjut baca-baca buku. Persiapan untuk ujian nasional besok harinya.

Sambil menunggu kelulusan, saya harus menentukan arah perjalanan hidup. Alasan memilih jurusan akuntansi SMK Pasundan Subang, salah satunya ingin bergelut di dunia perbankan atau di perusahaan bagian yang ngurus keuangan.

Baca Juga:DMI Subang Gelar Pelatihan Imam dan Khotib, Diikuti Da’i Hingga Polisi Senam Zumba dan Aerobik Ramaikan Soft Opening Tridjaya Elektronik Cabang Haurgeulis 

Tapi cara pandang saya berubah. Satu tahun setengah di Pasundan Ekspres, membuat saya lebih tertarik berkiprah di dunia media.

Anak SMK itu pun akhirnya ditawarkan untuk tetap menjadi bagian dari Pasundan Ekspres. Meskipun sudah lulus, dan tak lagi sebagai wartawan sekolah.

Saya memahami di dunia media harus selalu upgrade pengetahuan dan keterampilan. Itulah mengapa saya pun tertarik kuliah. Pimpinan di Pasundan Ekspres pun mendorong untuk itu.

Jurusan yang dipilih Ilmu Komunikasi. Di Universitas Subang. Dengan belajar ilmu komunikasi, bisa tahu secara teori maupun praktek bagaimana industri media.

Sebelum mulai kuliah di pertengahan tahun 2014, saya sudah mulai liputan. Melepas status sebagai wartawan sekolah.

0 Komentar