Warga 3 Kecamatan di Pagaden Dapat Giliran Operasi  Pasar Murah Dinas Perdagangan Subang

Pasar murah
Kgiatan Pasar Murah di Kecamatan Pagaden, Senin (26/2).
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES -Untuk menekan harga sembako di pasaran yang cederung melonjak. Dinas Koperasi Usaha Kecil Menenang Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Subang menggelar operasi pasar murah di tiga kecematan, Senin (26/2).

Tiga kecamatan yang kegiliran operasi pasar murah yaitu Kecamatan Pagaden, Binong dan Tambakdahan.

Wargapun berkerumun mengantri untuk membeli sembako tersebut dengan harga murah atau di bawah pasar.

Baca Juga:Mengurangi Kasus Stunting dengan Menyusui, Mom Uung Kembali Gelar Roadshow ke Beberapa KotaMengurangi Kasus Stunting dengan Menyusui, Mom Uung Kembali Gelar Roadshow Menyusui ke Beberapa Kota

“Ya ini kita sedang operasi pasar murah di tiga kecamatan Pagaden, Binong dan Tambakdahan,” kata Yayat Sudrajat Kepala DKUPP Subang di lokasi kegiatan.

Ops Pasar Murah itupun dihadiri oleh Pj. Bupati Subang Dr. Imran, dan kepada Pasundan Ekspres Imran menyampaikan,Sebelumnya Pemkab sudah menggelar pasar murah pertama kali di Kecamatan Cibogo kemarin lalu.

Tujuan dari pasar murah ini adalah untuk menekan inflasi dan kenaikan harga sembako di pasaran.

Komoditas yang mengalami kenaikan di pasaran menurut Imran yaitu beras premium Rp 17.000/kg, medium Rp 15.000/kg, minyak goreng Rp 15.000/kg sampai Rp 16.000/kg, gula pasir Rp 15.000/kg hingga Rp 16.000/kg serta komoditas lainnya juga mengalami kenaikan.

Harga tersebut ditemukan saat kunjungannya ke  Pasar Terminal dan Pujasera.

Operasi pasar murah ini adalah intervensi pasar dari pemerintah untuk menekan dan menstabilkan harga sembako di pasaran.

Dan komoditas pasar murah ini sudah diberi subsidi oleh pemerintah. Untuk membantu masyarakat atas lonjakan harga tersebut.

Baca Juga:Longsor di Balenyengked Tanjungwangi Subang Pj Bupati Lakukan IniMegawati Hangestri Pertiwi Atlet Voli Indonesia yang jadi Idola di Korea Selatan

“Saya pikir pasar murah ini akan terus digelar sampai harga pasar stabil kembali,” kata Imran.

Sementara itu, Camat Pagaden Muhamad Rudi mengatakan, kondisi paceklik ini karena masa panen di bulan Oktober lalu, sudah sekitar empat bulan berjalan. 

Selain itu adanya pergeseran masa tanam padi, karena ketersediaan air saat musim tanam satu tidak mencukupi, sehingga petani tanam padinya mundur, dan masa panen mungkin paling cepat dua atau tiga bulan mendatang.

Seorang ibu rumah tangga di Pagaden menuturkan harga beras yang dibeli di  pasar murah itu Rp 52.500/5 kg dan minyak goreng Rp 14.000/kg. 

“Murah dikit, cuma beda Rp 1000/kg untuk minyak goreng,” katanya.

0 Komentar