Pelantikan ini, bukan hanya seremonial, tetap ada amanah besar yang harus dipikul oleh pengurus.program NU disinergikan dengan progam Pemkab Subang.
Ketua PCNU Subang kedua kalinya, KH Satibi mengharapkan NU semakin dicintai jamiyyahnya.
“Oleh karena itu, dirinya akan bekerja keras bersama jajaran pengurus masa khidmat ini, bagaimana menjadikan organisasi yang kita cintai ini, terus mensyiarkan ajaran annahdliyah ahlussunnah waljamaah,”katanya.
Baca Juga:Koperasi TKBM Sarana Patimban Raya Gelar RAT, Kang Jimat: Orang Subang Jangan jadi PenontonSiap-siap AEON Mall Deltamas Resmi akan Dibuka sebagai Toko ke 5 di Indonesia pada 22 Maret Mendatang
Menurutnya masih banyak warga NU yang beramaliyah NU tetapi belum sepenuhnya paham.bahwa amaliyah itu adalah amaliyah NU.
” Dan fenomena ini menjadi tugas kita bersama agar jamiyyah NU memahami eksistensinnya sebagai warga NU,” tuturnya.
Selanjutnya dalam amanatnya, Ketua PWNU Jawa Barat KH. Juhadi Muhammad menyampaikan beberapa hal, diantaranya yaitupengurus tingkat PC, MWC hingga ke ranting harus solid dan bersatu.
Jangan sampai ada yang merusaksoliditas kebersamaan dan kebersatuan ini.
Dikatakannya, bila ada kelompok yang ingin menggaggu soliditas kepengurusan. Menurutnya hal itu tak usah dianggap, lebih baikkerjakan saja program yang sudah dan akan dijalankan.
“Jangan membuang energi dan pikiran untuk hal yang tidak penting. Lebih baik energi dan pikiran kita fokuskan untuk kemajuan NU Subang ini,” tegasnya.
Menjaga komitmen dan baiat,harus koheren pengutus mwc hatus taat kepada PC, PC taat kepadaPW dan begitu pula PW tumut kepada PB.
“Ini adalah konsekwensi sebagai pengurus, harus taat kepada yang lebih tinggi atau hirarki,” imbuhnya.
Baca Juga:Peringati Hari Peduli Sampah Nasional 2024, Bupati Karawang Sebut Optimalkan Pengolahan Sampah TerpaduKominfo Gelar Program Literasi Digital Segmen Pendidikan Jawa Barat 2024 di Subang
Selain itu, program kaderisasi harus menjadi prioritas dan jagalah sinergitas dengan pemerintah daerah.
Ketua Bidang Kaderisasi KH. Mahuri Malik dalam arahanya menyampaikan, bahwa kepengurusan tanfidiyah sebagai pelaksana program kebijakan yang diarahkan oleh syuriah.
Pejalanan roda organisasi harus patuh pada AD/AR Perkumpulan Nahdlatul UlamaSemua badan otonom tidak boleh keluar dari kebijakan induk nya.
Harus ada rapat koordinasi antara PC, MWC dan badan otonom serta lembaga sehingga satu visi dan misi serta bersinergi.
“Jangan berjalan sendiri sendiri, semua harus taat patuh pada kebijakan dan keputusan induk organisasi,” tegasnya.