Lebih Menjanjikan dan Diminati Pasar Ekspor, Budidaya Porang Jadi Primadona Petani

Lebih Menjanjikan dan Diminati Pasar Ekspor, Budidaya Porang Jadi Primadona Petani
ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES TREN: Budidaya porang kini semakin tren di kalangan petani kawasan hutan Purwakarta karena hasilnya lebih menjanjikan.
0 Komentar

PURWAKARTA-Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwakarta bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wanasari dan Kelompok Tani Porang Lestari semakin intens melakukan budidaya porang.

Berlokasi di Petak 1b Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Campaka-Cibungur Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Sadang, budidaya porang semakin menarik perhatian para petani.

Porang merupakan tanaman umbi-umbian dengan nama latin Amorphophallus muelleri. Saat ini porang tengah menjadi primadona para petani di kawasan hutan di Tanah Air, tak terkecuali di Purwakarta.

Baca Juga:Ramah Iklim dan Lingkungan, SMPN 1 Binong Kembangkan Smart Eco SchoolGelar Training Camp untuk Siapkan Atlet Esports Hadapi Piala Gubernur

Selain karena harganya yang menjanjikan, tren porang juga sedang diminati pasar ekspor seperti Jepang, Cina, Taiwan, dan Korea. Maka tak heran, petani semakin termotivasi untuk membudidayakan porang.

Dikonfirmasi terkait tren porang ini, Administratur KPH Purwakarta Uum Maksum menyambut baik dan mendukung apa yang telah dirintis oleh LMDH Wanasari dan Kelompok Tani Porang Lestari. “Pengembangan tanaman porang di Purwakarta terwujud dalam bentuk kerjasama dan kemitraan. Yakni, melalui pemanfaatan kawasan hutan dengan sistem pemanfaatan lahan di bawah tegakan (PLTD) jati,” kata Uum saat dikonfirmasi, Kamis (1/7).

Dijelaskannya, tanaman porang mempunyai sifat khusus, yaitu toleran terhadap naungan 40 – 60 persen yang ditumpangsarikan dengan pohon jati, sehingga cocok untuk pertumbuhannya. “Dengan pengembangan tanaman porang di lahan Perhutani Purwakarta, bisa menjadi harapan baru bagi petani untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Ketua Kelompok Tani Porang Lestari Wagiyanto. Dirinya menyampaikan rasa terima kasih kepada Perhutani yang telah menyetujui kerjasama kemitraan tersebut. “Mudah-mudahan bisa saling menguntungkan semua pihak dan bisa mengangkat perekonomian petani sekitar hutan,” kata Wagiyanto menyampaikan harapannya.

Dirinya pun menambahkan, dalam pengelolaan budidaya porang ada tiga aspek yang harus diperhatikan. Pertama, aspek pengelolaan kesuburan tanaman. Kedua, aspek nutrisi untuk tanaman. Ketiga, aspek pengelolaan hama dan penyakit tanaman. “Adapun pengerjaannya mulai persiapan tanaman sampai dengan pemanenan dengan menggunakan bahan organik, bukan menggunakan pestisida,” ucapnya.(add/sep)

 

0 Komentar