DPRD Minta PT. Aneka Gas Prioritaskan Kebutuhan Oksigen RSUD

DPRD Subang melakukan rapat dengar pendapat
DADAN RAMDAN/PASUNDAN EKSPRES DENGAR PENDAPAT: DPRD Subang melakukan rapat dengar pendapat dengan sejumlah dinas mengenai penanganan Covid-19 di ruang sidang DPRD Subang, beberapa waktu lalu.
0 Komentar

SUBANG-Wakil Ketua DPRD Subang, Elita Budiarti meminta PT. Aneka Gas diminta agar memprioritaskan kebutuhan oksigen untuk RSUD Subang. Prioritas utama dibandingkan dengan kebutuhan petani ikan dan lainnya.

“Saya mohon tidak ada lagi kekurangan gas oksigen di Subang, dan vendor tolong penuhi itu, ini sangat penting dan urgen,” kata Elita dalam rapat dengar pendapat dengan sejumlah dinas, beberapa waktu lalu di Gedung DPRD Subang.

Elita menyoroti ketersedian oksigen di RSUD Subang. Menurut Elita, saat ini stok oksigen sangat dan harus ready stok, sehingga pasien Covid-19 yang membutuhkannya cepat tertangani.

Baca Juga:500 Pekerja Garmen PT. Uwu Jump Indonesia DivaksinNgeri, Setiap Hari 10 Orang Meninggal dan 80 Orang Positif Covid-19 di Subang selama PPKM Darurat

Wakil Direktur RSUD Subang, dr Syamsu mengatakan, kebutuhan oksigen saat ini sekitar 800 tabung. Sementara suplay dari vendor hanya 500 tabung. Itupun tidak semua terkirim. Sedangkan dalam kondisi urgent saat ini oksigen itu harus ready stok, namun semua vendor saat ini stoknya terbatas.

“Kebutuhan tabung gas banyak, sedangkan suplay minim,” katanya.

Area Manajer Samator Grop PT. Aneka Gas wilayah Subang, Bandung dan Tasikmalaya Chandra menyampaikan, kebutuhan oksigen untuk RSUD Subang saat ini meningkat hingga lima kali lipat. Hal tersebut disebabkan oleh meningkatnya curva Covid-19 di Kabupaten Subang.

Biasanya rata-rata kebutuhan oksigen di RSUD sekitar 100-150 tabung/hari. Saat ini kebutuhan meningkat hingga 500 tabung/hari.

Dengan kondisi itu pihaknya mengalami kewalahan, baik ketersediaan tabung, personil dan armada angkutan gas oksigen serta suplay bahan baku gas yaitu liquid oksigen.

“Tabung gas sedikit dan suplay bahan baku liquid oksigen juga ngantri, karena efek domino kebutuhan daerah lain dan rumah sakit di Jabar,” kata Chandra.

Namun untuk menyiasati kebutuhan yang meningkat itu, pihaknya memutar balik tabung gas yang ada, artinya kebutuhan suplay dikirim dua kali dengan tabung yang sama atau tabung yang kosong.

“Saat ini kita prioritaskan kebuguhan gas oksigen untuk medical,” tuturnya.

Namun jika curva Covid-19 tidak menurun, ini akan menjadi persoalan juga. Oleh karenanya dengan PPKM Darurat ini diharapkan akan menurunkan angka curva Covid-19, sehingga stok dan suplay gas oksigen terpenuhi.

0 Komentar