Apakah Menyimpan Password di Chrome Aman? Ini Penjelasan Pakar

Apakah Menyimpan Password di Chrome Aman? Ini Penjelasan Pakar (ilustrasi chrome)
Apakah Menyimpan Password di Chrome Aman? Ini Penjelasan Pakar (ilustrasi chrome)
0 Komentar

TEKNOLOGI – Saat kita memakai browser sejuta umat, seperti Chrome atau Microsoft Edge lalu kita mengakses laman yang meminta password, pada umumnya tersedia pilihan apakah ingin menyimpan kata sandi atau tidak bukan?.

Tujuannyanya yaitu agar kita membuka laman yang membutuhkan password lagi, kata sandi kita akan disimpan dan kita tidak akan khawatir lupa, sehingga kita bisa login sekali klik

Namun, walaupun bertujuan memudahkan pengguna, ternyata ada sebuah peringatan keras yang keluar dari para ahli IT yang melarang siapapun untuk menyimpan kata sandi mereka di Chrome atau Edge.

Baca Juga:Hp Android Tahan Banting, Samsung Rilis Galaxy XCover 5 dan Galaxy Tab Active3, HarganyaSejumlah Pelajar Diduga Akan Tawuran Diamankan Polisi di Pamanukan

Sebab, banyak hacker atau peretas saat ini menargetkan pekerja jarak jauh. Sewaktu bekerja, memang biasanya sejumlah akses khusus ke website tertentu membutuhkan password.

Peringatan tersebut dari pakar keamanan perusahaan riset dan cyber security, AhnLab.

Dilansir via NewYorkPost, via Fajar.co.id, bahwa tim peneliti IT memperingatkan agar tidak menggunakan fitur seperti itu lagi di browser, sebab pelanggaran keamanan belum lama ini telah mengancam berbagai perusahaan.

Sesuai dari temuan mereka, para penjahat siber sekarang ini telah mengeksploitasi tren pekerja kantoran di Inggris dan Amerika Serikat (AS) yang masih sering bekerja dari rumah atau work from home atau WFH di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

Berdasar pakar keamanan AhnLab, seorang karyawan yang bekerja dari jauh, menjadi korban sewaktu mereka menggunakan Virtual Private Network (VPN) untuk bisa mengakses jaringan perusahaan mereka.

Apakah Menyimpan Password di Chrome Aman? Ini Penjelasan Pakar

Orang itu dengan polosnya melakukan pekerjaan di perangkat yang juga digunakan oleh orang lain yang tinggal bersama mereka, lalu tanpa disadari bahwa perangkat itu telah terinfeksi malware pencuri informasi yang disebut Redline Stealer.

Hal tersebut kemudian menyebabkan detail akun dan kata sandi sensitif dari sejumlah situs dicuri, termasuk informasi untuk mengakses VPN perusahaan. Pelaku kejahatan siber menggunakannya untuk masuk dan mengorek data bisnis pribadi korban, tiga bulan kemudian.

Baca Juga:5 Cara Menambah Tinggi Badan agar Pemampilan Lebih Menarik5 Cara Menjaga Kesehatan Mata

Walaupun komputer dilindungi perangkat lunak antivirus, namun malware tersebut tetap dapat menembusnya.

0 Komentar